Rabu, 26 November 2014

Ada Apa??

Ada apa denganmu hari ini
Adakah rindu begitu berkecamuk di hati
Atau sudah terlalu lelah menanti
Hingga kau mengumbar asa kali ini?

Senin, 24 November 2014

Ulahmu

Kututup cerita kita
Yang berakhir tanpa akhir
Tapi kau membukanya kembali
Lalu melanjutkannya perlahan
Terkadang kau ulang cerita itu
Hanya agar tak berhenti di situ
Atau juga kau umbar yang samar
Hanya karena tetap acuh diriku
Kau yang paling tahu
Kapan harus menulis atau membaca kisah
Kau yang paling mengerti
Kapan waktunya menarik atau mengulur pena
Sedang aku masih saja duduk termangu
Sesekali mencuri tatap punggungmu
Sebab tak kuasa menatap matamu
Ah, seberapapun kulempar acuh
kau selalu tahu caranya menarik perhatian
Lalu kita tersenyum bersama atas kebodohan
Kebodohan rasa yang sulit dihentikan

Rindu Menepi

Jauh tak selamanya ulah jarak
Terpisah juga bukan berarti jauh
Namun selalu saja rindu terselip
Di balik celah diamnya angin
Lalu menerbangkannya kian kemari
Menghasilkan nada-nada merdu
Menyebut namamu
Entah aku terjerumus gila
Atau angin sedang menggoda
Lambat laun nada-nada itu membentuk melodi
Menyebut rinduku tak pernah usang
Menunggu senyummu di persimpangan
Tanpa tahu apakah waktu sedang berjalan
Atau lupa untuk berputar
Sebab kau tak kunjung datang
Memecah rinduku dalam pelukan
Angin bilang kau tak mendengar
Aku jawab kau merasakan
Lalu angin meninggalkan
Mungkin lelah bernyanyi sepi
Atau pergi untuk menyampaikan
Bahwa rinduku kian menepi

Minggu, 23 November 2014

Simpan Rindumu

Kutatap nanar rindumu
Menyengat amarah semu
Adakah kau terlalu lama menunggu
Bersama dekap rindumu untukku
Jika hari ini aku pergi
Dan esok tak kembali
Jangan lagi menungguku
Hingga kau tabung rindumu itu
Dunia tetap berputar
Hidup juga tetap berlanjut
Begitu juga dengan dirimu
Teruslah melukis warna tanpaku
Jika suatu saat nanti
kita tak sengaja bertatap kembali
Duduklah denganku dan kita bongkar semua
Semoga masih ada tawa di balik cerita lama..

Sabtu, 22 November 2014

Meregang Nyawa II

Apakah kamu pernah sakit? Hmm, tentu saja, pikirku. Tapi, apakah kalian termasuk orang yang suka menyepelekan rasa sakit? Belum tentu, pikirku. Aku termasuk salah satunya, orang yang selalu mengabaikan rasa sakit. Untuk apa? Pikirku. Semakin sakit dimanja, semakin ia merajalela.

Jumat, 21 November 2014

kehidupan setelah Kematian

Lama waktu telah berputar
Sejak aku meregang nyawa kemarin
Mempertaruhkan ambang nafas
yang tengah tersengal tak karuan