Sebenarnya aku gak tahu mau
mulai nulis dari mana. Setidaknya, untuk saat ini aku gak tahu lagi caranya menghasilkan
pembukaan yang bagus dalam sebuah tulisan. Udah terlanjur gondok yang menggelayut
ke seluruh badanku. Ini berawal sejak aku dicampakkan ke Divisi Perusahaan LPM
Dinamika IAIN SU, atau yang sering disebut DOP (Dinamika Offset Printing).
Terlebih lagi aku dikasih posisi yang lumayan tinggi di divisi itu, sekretaris sekaligus
bendahara perusahaan. Aku gak tau apa alasan para Dewan Pimpinan yang terhormat
menyetujui aku berada di posisi ini. Padahal masih ada anak-anak perusahaan
yang udah sampai beruban di divisi ini. Agak segan juga awalnya sama mereka
yang udah lama di divisi ini, sedangkan aku cuma kru yang tercampak dari divisi
editor ke divisi perusahaan dan anehnya langsung ditempatkan di posisi kedua
tertinggi di divisi tersebut.
Karena hal ini jugalah aku
berusaha untuk mencurahkan segala daya dan upaya serta pikiran untuk memberikan
yang terbaik kepada mereka. Antara tak ingin mengecewakan dan tak ingin
disepelekan. Awalnya aku mengira kalau di divisi perusahaan tak serunyam
menjadi seorang editor. Namun ternyata kawan-kawan, ini lebih rumit dari
perkiraan. Kalau editor hanya diribetkan saat akan ada penerbitan majalah, lain
halnya dengan menjadi staff perusahaan, setiap harinya dipenuhi dengan pikiran-pikiran
bagaimana agar mendapatkan laba secepat dan sebanyak-banyaknya.
Mungkin benar bahwa segala
sesuatunya itu memiliki kelebihan dan kekurangan. Tapi, aku merasa ini benar-benar
menyitaku, lahir batin. Terlalu banyak risiko yang harus dihadapi. Semakin
banyak hasil yang ingin dicapai, semakin besar pula risikonya. Dan kalian
jangan melupakan bahwa hasil itu bukan berarti hanya berbentuk kebaikan saja,
tetapi keburukan juga merupakan sebuah hasil. Tergantung bagaimana kinerja kita
atau mungkin juga tergantung takdir yang sudah tergaris di tangan kalian.
Entahlah, terkadang aku sulit untuk membedakannya.
Segala kemampuan dalam bidang
perekonomian yang baru aku kenal di bangku kuliah terpaksa tercurah. Sebenarnya
sejak dulu aku tak begitu menyukai hal-hal yang berbau ekonomi. Gak ngerti aku,
suer deh. Tapi gak tau kenapa, semakin sering aku mengakui -baik pada diri
sendiri maupun pada orang lain- bahwa aku tak menyukai bidang ekonomi, semakin
kuat keingintahuanku akan seberapa besar aku tak menyukainya dan alasan mengapa
aku bisa tak menyukainya. Walhasil, di perkuliahan aku mencaplok jurusan
ekonomi. Taraaa,, hebat bukan. Jujur aku seperti dikendalikan oleh orang lain saat
memilih jurusan ini. Entahlah kawan.
Kembali ke topik semula, aku
ulangi kembali berbekal skill ekonomi yang seujung jari, aku nekat menjalani
hari-hari di Perusahaan Dinamika. Mencoba membangun kesuksesan di sana. Tapi
apalah dayaku kawan, lagi-lagi aku terhempas tak jelas, dan itu terjadi bukan
hanya sekali atau dua kali. Aku benar-benar merasa bodoh kali ini. Bodoh di
bidangku sendiri. Beberapa kali aku merasa gagal menjalankan usaha di divisi
ini. Dan parahnya aku tak tau alasannya. Aku bingung, aku risau dan aku galau.
Kuliahpun tak luput jadi
korban. Karena harus mengurus usaha di perusahaan dinamika, berkali-kali aku
harus bolos kuliah. Belum lagi keluarga yang sejak awal tak setuju aku bergelut
di Dinamika, merasa waktuku untuk mereka sengaja dikurangi. Dan ternyata memang
benar, aku tak lagi begitu memperdulikan mereka. Walhasil, hubunganku dengan
mereka penuh dengan kekakuan dan ketidakharmonisan. Dan bodohnya lagi aku tak
berdaya untuk menghindar. Lagi-lagi antara karena punya tanggung jawab di DOP
dan tak ingin tersepelekan. Agh,, rasanya aku pingin menjerit saja.
Jijik,,najis..
Satu hal yang aku tak mengerti
dan aku sesalkan di divisi ini, tak adanya kerja sama yang solit antarstaff.
Biar aku beri tahu padamu kawan, divisi ini hanya dijalankan oleh lima orang dan
semua adalah para ladies. Kak nena, pemimpin perusahaan, yang selalu
dipusingkan oleh usaha yang tak juga bernyawa dan anak-anaknya yang gak jelas
loyalitasnya. Sampai-sampai sarafnya sedikit tergeser dan kumat pada
waktu-waktu tertentu. Kasian dia,, hina banget. Aku, sekretaris dadakan, yang
gak begitu pinter-pinter banget di bidang ini, selalu diuber-uber pemper dan
parahnya gak bisa nolak. Terkadang bloonnya suka kumat di waktu yang gak tepat.
Ironis. Desi, staff perusahaan, kerasnya susah dipecahkan, kalau udah gak mau
gak bisa dibujuk. Terkadang gak bisa diganggu dengan alasan ‘ngajar’. Sifat
galaknya sering kali kami manfaatkan untuk bidang tagih menagih. Wkwkwk,, sorry
des. Endah, staff perusahaan, dia ini sama nasibnya denganku, sama-sama
tercampak dari divisi editor ke perusahaan. Walaupun udah lama bersama, ini
anakpun susah juga kalau udah diajakin jalan urusan perusahaan, alasannya
klasik, rumah jauh, kalau kesorean gak ada angkot. Satu lagi kak ayu, staff
perusahaan, si kakak ini gak jelas banget. Ilang timbul kayak ikan gobi. Gak
ada kabar, sms gak dibalas, telpon gak diangkat. Jangan bilang gak ada pulsa
yach. Makanya isi di counter DOP (hahay,, promosi..:P)
Bisa kebayang gak sih gimana
ribetnya ngurusi perusahaan dengan orang-orang yang seperti itu. Gimana mau
maju kalau keseriusan juga gak diperlihatkan. Padahal ya, di program awal,
bejubel yang mau dibuat. Mulai dari buka steling jualan, periklanan, sampai
percetakan, seperti nge-print, cetak pin, brosur, banner, majalah, dll.
Ternyata cuma program doang, kerjanya minim. Kami harus ngesot-ngesot
menjalankan usaha itu. Belum lagi ketusuk duri, kena becek, ditabrak ojek,
sampai kecebur paret.
Entahlah, terkadang aku merasa
capek sendiri. Bukan mau sombong, tapi sepertinya yang lain gak perduli.
Lagi-lagi aku yang harus diuber-uber pemper. Buat ini, buat itu, ngapain ini,
ngapain itu, ngecek ini, ngecek itu, selesaikan ini, selesaikan itu. Belum lagi
harus diuber-uber sekum dan bendum untuk laporan bulanan. Lagi-lagi karena sebuah
jabatan. Untuk kalian semua teman-teman seperjuangan di perusahaan, satu hal
yang ingin aku katakan pada kalian, mohon berikan kepedulian kalian. Ini bukan cuma
usaha aku dan pemper saja, tapi kita semua. Masih ingatkah kalian akan tujuan
awal kita?? Kemana semangat kalian?? Bisakah kalian sadar akan semua ini??
Oya, sekarang ada penambahan
staff, Putri dan kak Juli. Semoga kalian bisa berbaur dengan segera. Dan yang
paling penting adalah kalian dapat memberikan stimulus untuk divisi ini. Semangat...
:)
Oohh..
BalasHapusternyata (kurg) ikhlas jg y d' DOP...
haha...