DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................ i
BAB I : PENDAHULUAN..................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang penelitian................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................... 2
1.4 Asumsi Dan Batasan
Masalah.......................................................................... 3
1.5 Metode Pengamatan.......................................................................................... 3
1.6 Manfaat.............................................................................................................. 3
BAB II : KAJIAN TEORI...................................................................................... 4
2.1 Arti Penting Pemanfaatan Waktu.................................................................... 4
2.2 Cara Memanajemen Waktu Dengan Baik...................................................... 5
2.3 Menyusun Daftar Kerja.................................................................................... 7
2.4 Menjalankan Daftar Kerja............................................................................... 7
2.5 Tips Ringan Tapi Penting................................................................................. 8
2.6 Manfaat Dari Memanajemen Waktu Dengan
Baik....................................... 8
BAB III : METODOLOGI PENELITIAN........................................................... 11
3.1 Metode Dalam Pengumpulan Data.................................................................. 11
3.2 Metode Dalam Menganalisa.............................................................................. 11
3.3 Metode Dalam Perhitungan Persentase........................................................... 12
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................. 13
4.1 Hasil Penelitian................................................................................................... 13
4.2 Pembahasan....................................................................................................... 14
BAB V : Kesimpulan Dan Saran........................................................................... 16
5.1 Kesimpulan......................................................................................................... 16
5.2 saran.................................................................................................................... 17
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 18
i
Judul : Manajemen Waktu
Peneliti : Nuri Aslami
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Persoalan
yang dihadapi seorang muslim dan semua manusia di bumi ini dalah waktu hidupnya
yang sangat terbatas. Tidak seorang pun yang sanggup menambah tahun, hari, atau
bahkan detik sekalipun dalam hidupnya. Meskipun seseorang telah mengerahkan
semua waktunya untuk memperoleh pahala, umurnya akan tetap pendek bila
dibandingkan dengan umur umat –umat terdahulu. Kenyataan ini sesuai dengan
hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah ra bahwa Rasulullah saw bersabda
yang artinya bahwa umur umatku antara enam puluh tahun sampai tujuh puluh
tahun, dan sedikit sekali yang lebih dari itu.
Namun
ironisnya, umur produktif kebanyakan manusia zaman sekarang ini justru tidak
lebih dari 20 tahun. Dalam sejarah penelitian manusia, katakanlah umur
seseorang 60 tahun, maka 1/3 dari umurnya pasti hanya digunakan untuk tidur,
dengan asumsi bahwa ia tidur 8 jam dalam sehari, 15 tahun masa kanak – kanak
dan pubernya (masa dimana belum mukallaf), dan sisanya sekitar 25 tahun. Sisa
ini pun, sekitar 2 tahunnya paling tidak dibutuhkan untuk makan, buang hajat,
dan sebagainya, yaitu bila masing – masing pekerjaan itu memakan waktu 2 jam
dalam sehari. Ini berarti, sisa umur yang benar – benar efektif adalah hanya
sekitar 1/3 dari umurnya, yaitu kurang lebih 23 tahun. Namun bukan berarti itu
semua tidaklah penting, itu semua penting bagi ketahanan daya tahan tubuh
manusia itu sendiri. Masalahnya adalah bagaimana kita dapat memaksimalkan waktu
kita ketika kita bangun dan terjaga untuk bekal di kemudian hari kelak.
Sehubungan
dengan itu, umumnya manusia tidak begitu menganggap waktu itu penting. Namun,
kenyataannya waktu sangatlah berharga. Bahkan Mr. Adam Smith dengan teori
kapitalisme ekonominya pun berkata "time is money". Karena begitu
berharganya waktu buat dia. Biasanya orang yang sukses di dunia ini, tidak
pernah teledor terhadap waktu. Mereka pasti orang-orang yang tahu bagaimana
mengoptimalkan waktu yang mereka punya. Sebutlah Thomas Alfa Edison. Beliau menghargai
setiap detik waktu yang dimilikinya untuk melakukan percobaan-percobaan ilmiah.
Seandainya waktu itu ia punya motto seperti umumnya remaja sekarang, masa muda
untuk foya-foya dan tak ada penghargaan terhadap waktu, bukan tidak mungkin
kamu masih bergelap-gelapan karena bola lampu belum ditemukan.
Selain itu, Bill
Gates, di usianya yang 19 tahun telah berhasil membuat program komputer. Enam
tahun kemudian di usianya ke-25 tahun, dia telah berhasil membuat perusahaan
sendiri dan terbesar di seluruh dunia, Microsoft . Lalu ada Ibnu Sina
yang di Barat terkenal dengan nama Avicenna. Pada umur 17 tahun beliau belajar
kedokteran dan setahun kemudian sudah jadi dokter. Pada usia 21 tahun, buku
satu perpustakaan terbesar dan terkenal di zamannya sudah habis dilahap
sekaligus awal mula beliau menulis buku tentang kedokteran yang menjadi acuan
seluruh dunia.
Namun, dari
semua kesuksesan tersebut di atas, tidak ada yang dapat mengalahkan sebutan “bagai
macan di siang hari dan bagai rahib di malam hari”. Itu adalah sebutan Rasulullah
untuk para sahabat beliau. Siang hari beramal dan beraktivitas untuk memenuhi
kewajiban mencari nafkah seperti giat berdagang, menuntut ilmu, silaturahim,
berjihad, dan sebagainya. Di malam harinya mereka beribadah sholat malam
seakan-akan tak ingin sedetik pun terpisah dari berasyik masyuk dengan
Rabb-nya. Maka pantas jika mereka dianugerahi gelar sebagai umat terbaik
sepanjang zaman. Karena setiap detiknya dalam waktu mereka benar-benar sangat
dihargai.
Sedangkan
dizaman sekarang ini, sangatlah sulit untuk mencari orang – orang seperti
mereka. Terlihat dari masih banyaknya orang – orang yang tidak memanfaatkan
waktunya. Dalam sebuah penelitian melaporkan bahwa dalam sebuah sekolah yang kita
sendiri tahu bahwa sekolah merupakan tempat untuk mendidik, hanya sedikit para
penghuni perpustakaannya dibandingkan dengan jumlah seluruh penghuni sekolah.
Padahal terhitung waktu yang dapat diluangkan untuk ke perpustakaan cukup
banyak, yaitu mulai dari jam 07.30 sampai jam 12.30. Selain itu, banyaknya
pelajar yang nongkrong depan warung dekat sekolah ataupun yang pada keluyuran
sibuk cuci mata di mal – mal atau juga ngegosip di berbagai tempat yang disukai
setelah jam pelajaran usai, sangat tidak sebanding dengan jumlah pelajar yang
melakukan belajar tambahan ataupun berdiskusi bersama setelah jam pelajaran
usai.
Selain
dari sisi remaja atau dari golongan muda, terlihat juga dari sisi dewasa atau
golongan tua yang masih tidak menghargai waktu yang mereka miliki. Di berbagai
birokrasi misalnya, pegawai yang benar – benar bekerja saat jam kerja,jumlahnya
masih terlihat sangat sedikit
dibandingkan dengan banyaknya pegawai yang tidak menjalankan tugas semestinya,
seperti adanya para pegawai yang asyik
main catur saat jam kerja atau juga yang asyik ngobrol dengan sesama rekannya,
belum lagi para pegawai wanita yang sibuk menghiasi wajahnya dengan waktu yang
cukup lama saat jam kerja. Jadi, sangatlah wajar jika birokrasi – birokrasi di
Indonesia tertinggal jauh dibandingkan dengan Negara tetangga. Biasanya hal ini
menimpa orang – orang yang miskin akan konsep hidup dan tidak mengerti tujuan
mereka dalam menjalani hidup.
Serangkaian
dari itu, untuk mengetahui betapa pentingnya waktu yang singkat ini dalam hidup
kita, bagaimana cara memanajemen waktu yang baik, dan manfaat yang akan
ditimbulkan dari itu semua, maka penulis menuliskan sebuah karya ilmiah yang
berjudul “Manajemen Waktu”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang masalah diatas, ditetapkan rumusan masalah sebagai berikut :
- Bagaimana cara mengatur/mengelola waktu dengan baik ?
- Apa sajakah manfaat yang akan ditimbulkan dari memanajemen waktu ?
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai
dengan rumusan masalah penelitian, tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut
:
- Mendeskripsikan cara mengelola waktu dengan baik.
- Mendeskripsikan manfaat yang akan ditimbulkan dari mengelola waktu.
1.4 Asumsi Dan Batasan Masalah
1.4.1 Asumsi
Dalam
penelitian ini, penulis berasumsi bahwa dengan memanajemen waktu, maka dapat
mengurangi keterpurukan dalam globalisasi yang sedang kita hadapi saat sekarang
ini.
1.4.2 Batasan
Masalah
1.
Waktu hanya dapat terus mengalir
seperti air tanpa bisa memutar kembali waktu yang telah lewat walau hanya
sedetik. Oleh karena itu, yang akan dibahas dalam karya ilmiah ini adalah
sebatas cara untuk memanajemen waktu yang baik dalam kehidupan sebagaimana
mestinya dan bukan membahas bagaimana cara memutar kembalinya waktu sebagaimana
yang telah disebutkan diatas.
2.
Dalam penelitian ini, penulis
hanya sebatas membahas cara mengatur waktu dalam kehidupan dan manfaat yang
akan diperoleh dari hasil memanfaatkan waktu dengan mengatur waktu tersebut
secara efisientif. Kemudian cara – cara tersebut akan diuji keterkaitan
konsumen dalam hal ini.
1.5 Metode Pengamatan
Metode
pengamatan yang digunakan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah studi
literature, wawancara, percobaan, dan pengangketan.
1.6 Manfaat
Manfaat
yang dapat diperoleh dari penelitian yang telah penulis lakukan adalah sebagai
berikut :
- Sebagai salah satu sarana kesadaran mengenai telah banyaknya waktu yang telah terbuang dengan sia – sia.
- Sebagai salah satu upaya dalam mengurangi telah banyaknya waktu yang terbuang dengan sia – sia.
BAB II : KAJIAN TEORI
2.1 Arti Penting Pemanfaatan Waktu.
Waktu adalah
hidup dan modal kita. Atau, dengan kata lain waktu adalah umur kita. Maka,
janganlah menyia-nyiakannya, meski hanya sedetik saja untuk berbuat maksiat. Waktu
juga ibarat pedang. Bila kita tidak mahir menggunakan dan memainkannya, bukan
tidak mungkin suatu hari nanti ia akan melukai atau bahkan membunuh diri kita
sendiri. Jadi, belajarlah cara memainkan pedang, dalam arti mengelola waktu
agar ia tidak menjadi senjata makan tuan.
Secara definisi yang terpisah, arti
manajemen berasal dari kata ‘manage’ yang berarti mengurus, mengatur,
melaksanakan, dan mengelola. Sehingga secara keseluruhan definisi manajemen
waktu menurut saya adalah usaha manusia mengatur dan mengelola masa hidupnya di
dunia yang diberikan oleh Allah agar hidupnya tersebut mendapatkan keridhoaan
Allah swt (bahagia di dunia dan di akhirat).
Kalau kita ingin sukses di dunia fil akhiroh, janganlah kita menyia-nyiakan
waktu berlalu begitu saja. Justru kesuksesan seseorang itu bisa datang akibat
memanfaatkan waktu. Kebahagiaan orang bisa hadir, akibat mensetting waktu.
Bahkan kita bisa masuk surga atau neraka, akibat waktu yang kita jalani.
Memilih belajar Islam, memahaminya dan menjalankannya atau hanya sekedar makan,
minum tidur dan buang hajat.
Kalau kita
melihat, misalnya seseorang yang setiap harinya membakar uang, meski hanya
sedikit, tentu kita akan menganggapnya orang bodoh yang tidak layak memilki
harta. Adapun orang yang menyia-nyiakan sebagian dari umurnya untuk hal-hal
yang tidak bermanfaat, adalah lebih bodoh dari orang tersebut. Karena, harta
dapat diganti, sedangkan umur bila sudah berlalu tidak akan mungkin kembali
lagi. Sebagaimana kata seorang penyair bahwa hari kemarin, yang baru saja
berlalu, tidak ada yang dapat mengembalikannya.
Seorang mukmin
hakiki pasti sadar bahwa ia senantiasa berpacu dngan waktu. Dan bila ia melalui
sebuah waktu tanpa memanfaatkannya untuk mendulang pahala, berarti ia telah
lengah dan terperdaya. Atas dasar itulah, Ibnu Mas’ud berkata bahwa dia tidak
pernah menyesali sesuatu seperti dia menyesali hari yang mataharinya sudah
terbenam, sedang umurku berkurang dan amalku tidak brtambah. Karenanya, ketika
seorang muslim duduk di suatu majlis atau berjalan dalam suatu perjalanan tidak
ingat sedikit pun pada Rabbnya, pada hari Kiamat kelak, ia akan menyesal karena
waktunya itu ia lalui bukan untuk suatu ketaatan yang dapat mengangkat
derajatnya satu tingkatan di surga.
Kadang, cara
sebagian ulama kita terdahulu memanfaatkan waktu untuk ketaatan kepada Allah,
tergolong khurafat menurut pemikiran
kita saat ini. Seperti diceritakan Abu Nuaim dalam Hilyatul Auliya’ misalnya, konon Dawud ath-Tha’I lebih suka minum fatit (sop roti) daripada makan roti.
Ketika ditanya alasannya melakukan hal itu, ia menjawab, “Perbedaan waktu untuk
mengunyah roti dan minum sop roti itu cukup untuk membaca lima puluh ayat.”
Kisah di atas,
cukup membuat malu orang untuk bertanya tentang hukumnya bermain kartu ataupun
catur, atau menonton berbagai macam bentuk film: romatis, horror, ataupun
komedi. Dan membuat kita menyadari betapa pentingnya pemanfaatan waktu dengan
baik. Sebab, kita tidak akan pernah tahu kapan jantung kita berhenti berdetak.
Setiap kali usai menyelesaikan tugas kita mencari kehidupan, gunakan sisa waktu
kita untuk menambah pahala dengan melakukan kebaikan, seperti berdzikir, membaca
Al-Qur’an atau buku-buku yang bermanfaat, silaturrahmi, berdakwah di jalan
Allah dan lain sebagainya.
2.2 Cara Memanajemen Waktu
Dengan Baik
Memang tidak ada satu cara yang ampuh yang berlaku bagi
semua orang dalam manajemen waktu, tetapi dengan mengenali diri sendiri dengan
lebih baik kita dapat menentukan bagaimana kita akan mempergunakan waktu kita
dengan lebih efektif. Patut pula diingat bahwa inti dari manajemen waktu adalah
konsentrasi pada hasil dan bukan sekedar menyibukkan diri. Banyak orang
menghabiskan hari-harinya dengan berbagai kegiatan yang seakan tiada habisnya
tetapi tidak mendapat capaian apapun karena kurang konsentrasi pada hal yang
benar.
Dalam
memanajen waktu, pertama kali kita harus memiliki komitmen untuk mengatur
waktu, dan seterusnya. Membuat komitmen untuk mengontrol waktu kita merupakan
langkah pertama bagi manajemen waktu yang sukses. Langkah selanjutnya adalah
merencanakan dan memprioritaskan waktu kita dengan menuliskan tujuan hidup kita.
Manajemen
waktu secara tertulis tidak hanya membuat rencana kita lebih efektif, namun
juga akan memperdalam komitmen kita terhadap tujuan kita. Tambahan lagi, kita
akan punya catatan untuk memandu, menelusur balik, serta menganalisa tujuan
kita. Secara ideal, kita seharusnya hanya punya satu sistem perencanaan waktu
yang membundel elemen-elemen berikut ini secara bersama. Untuk itu aturlah
waktu dengan cara manajemen waktu seperti di bawah ini:
1.
Gunakan Pensil
Jika kita ingin
menjadwal hidup kita, lupakan bolpoin atau sesuatu yang bertinta. kita akan
membuat perubahan-perubahan dalam perencanaan, karena itu sebuah pensil dapat
lebih menolong kita membuat perubahan tersebut tanpa bersusah payah mencari tip
ex. Lagi pula, penggunaan pensil akan menolong kita untuk tetap fleksibel saat
kita merencanakan waktu kita. Hidup dapat menjadi tidak terprediksi dan pensil
merupakan alat yang tidak sulit untuk mengubah-ubah. Dengan kata lain, alat
sederhana ini membantu kita lebih mampu mengendalikan rencana-rencana kita.
2.
Tetapkan Tujuan Dan Cita-Cita Kita
Tanyakan pada diri kita sendiri tujuan hidup kita. Lalu
tulis semua jawaban kita dalam sebuah buku.Tetapkan tujuan dan cita-cita yang
realistis dan terukur dalam arti sesuai dengan kemampuan kita. Karena
orang-orang yang sukses dan bahagia adalah orang-orang yang mengetahui tujuan hidup
dan menyadari kemampuannya.
3.
Gunakan Kalender
Sebuah
kalender memberi kita pandangan ke depan yang luas dari seluruh komitmen kita
–belajar, dakwah, keluarga, pribadi, komunitas dan sosial. Masukkan janji baru,
kejadian, pertemuan, deadline suatu kerjaan, juga tanggal ketika kita
merencanakan untuk memulai sesuatu dengan baik. Untuk menghindari terlalu
banyak penjadwalan, pastikan kalender kitaa siap diakses setiap waktu, ketika
di sekolah, di rumah, dan ketika dalam perjalanan.
4.
Rencanakan Aktivitas Mingguan
Luangkan
waktu seminggu sekali untuk menjadwalkan janji, komitmen belajar, tugas, waktu
pribadi, waktu keluarga, dan lainnya dalam perencanaan satu minggu ke depan
dalam mencapai tujuan hidup. Bermurah hatilah dalam estimasi waktu untuk
penyelesaian tugas dan rancanglah deadline yang layak. Berpikir realistislah
mengenai waktu kita. Jika perlu, gunakan stabilo agar jika ada acara dadakan,
jadwal yang telah ditulis tetap terlihat jelas.
5.
Buatlah Daftar Kerja
Harian Atau Skala Prioritas
Sebuah
daftar kerja dapat menjadi sangat bernilai untuk menolong kita mengendalikan
waktu kita. Tentu di samping sebuah kalender. Sebuah daftar kerja memberi kita
pandangan sekilas terhadap apa saja yang kita butuhkan, atau kita inginkan untuk
diselesaikan pada hari kita. Orang lain merasa bahwa daftar kerja merupakan
pembuangan waktu yang tidak efisien. Tapi, jika digunakan secara benar, daftar
kerja ini mampu:
§ Meminimalisir kebingungan karena adanya pengkategorian prioritas
kegiatan serta jelasnya tujuan akhir.
§ Menjaga acara-acara sepele yang harus senantiasa diwaspadai.
§ Meningkatkan kemampuan kita dalam mengingat karena ketika kita
harus menuliskan segala sesuatu, pikiran kita pun akan aktif bekerja.
§ Menolong kita memprioritaskan aktivitas kita.
Mengerjakan beberapa hal dalam suatu
hari tanpa sebuah daftar kerja dapat membuat bekerja begitu saja tanpa arahan
yang jelas. Kadang kita dapat temui orang yang sore hari sudah kehabisan tenaga
tapi tetap bingung, kepalanya pusing, hatinya mengeluh, “Aku tahu aku tadi
sudah sibuk, tapi tampaknya tidak ada hasil dari seluruh aktivitasku tadi.”
6.
Batasi Rencana Kita.
Terlalu banyak rencana juga bukanlah hal yang baik jika
anda sadar tidak mungkin mengerjakan semuanya. Rencana yang terlalu banyak
hanya akan membuat anda stress. Bahkan jika anda gagal mencapainya anda bisa
frustasi. Buatlah rencana yang anda yakin dapat menyelesaikannya. Dahulukan
rencana yang lebih penting dalam daftar kerja kita.
7. Luangkan
waktu.
Walau kita sudah memiliki sejumlah rencana yang akan segera
kita kerjakan, jangan lupa luangkan waktu kita untuk melakukan hal-hal yang
menyenangkan bagi kita pribadi. Misalnya tidur/beristirahat, melakukan hobi,
berkumpul dengan keluarga dan sahabat, berolahraga, belanja, dan bermain
internet. Kita juga harus tetap mempunyai
kehidupan sosial demi keseimbangan hidup kita. Jadi, tidak ada salahnya kita
menjadwalkan berkunjung dan mengobrol dengan teman atau mengerjakan hobi kita
yang lain. Tetapi jangan sampai kesenangan itu
menyita waktu kita sehingga mengesampingkan hal-hal yang lebih penting.
8. Manfaatkan
waktu menunggu atau kombinasikan dua kegiatan.
Jika kita menggunakan transpotasi umum untuk pergi dan
pulang dari berpergian, seringkali harus menunggu beberapa menit bahkan
beberapa jam di halte atau peron. Mengapa tidak manfaatkan waktu menunggu
tersebut untuk membaca? Bawalah catatan atau ringkasan kuliah kemana pun kita
pergi dan baca setiap ada kesempatan meskipun hanya satu paragraf. Jika kita
menggunakan kendaraan pribadi, mobil misalnya, jangan membaca sambil mengemudi
karena sangat berbahaya. Tapi tidak berarti tidak bisa belajar selama
perjalanan. Dengarkan saja rekaman belajar kita sendiri dari kaset.
2.3 Penyusunan Daftar Kerja
Kini saatnya
bagi kita untuk menyusun suatu daftar kerja,seperti berikut ini :
- Malam sebelumnya atau pagi-pagi sekali, pikirkan seluruh kerjaan harian kita dan tulislah. Pakai kertas kosong atau notes kecil tidak masalah, yang penting tertulis. Jangan lupa hal-hal atau kerjaan-kerjaan yang sepele!
- Kelompokkan
mereka dengan menggunakan kode, seperti: A= item yang harus dikerjakan, B
= item yang seharusnya dikerjakan, C = item yang bisa dikerjakan.
Jadi, prioritas pengerjaan A lebih tinggi dari B dan C. Sedangkan prioritas kategori B lebih tinggi dari C. - Prioritaskan
tiap kelompok dengan menambahkan nomor setelah huruf, contoh:
A1 menyelesaikan tugas matematika,
A2 mengerjakan tugas kelompok biologi,
B1 ke kantor pos ambil wesel,
B2 memposkan tagihan,
B3 ke laundry,
C1 telepon keluarga,
C2 merapikan berkas-berkas,
Di dalam tiap kategori angka yang lebih kecil menunjukkan prioritas yang lebih tinggi. Jadi, prioritas pengerjaan A1 lebih tinggi daripada A2.
2.4 Menjalankan Daftar Kerja
Pertama
sekali, jadikan daftar ini mudah dilihat setiap waktu selama hari-hari kita
supaya kita tetap terfokus dan berada pada jalur yang benar. Kerjaan-kerjaan
tersebut harus diselesaikan berurutan sesuai nilai prioritas kerjaan tersebut,
kecuali jika kerjaan tersebut punya waktu sisipan, seperti pertemuan atau
pelajaran di kelas. Masukkan kerjaan-kerjaan yang bisa dikerjakan secara cepat
ke kategori B dan C. Tujuan kita adalah menyelesaikan seluruh item A, dan
sedapat mungkin B serta C. Walaupun demikian, tetaplah realistis dengan batasan
waktu kita dan prioritas kita. Tidak semua kerjaan merupakan kategori A hari
ini, bahkan jika hal tersebut sangat penting.
Berilah
tanda cek atau silang pada setiap tugas yang telah kita selesaikan. Pada akhir
setiap hari, pindahkan item kerjaan yang belum bisa kita selesaikan ke daftar
kerja hari lainnya. Daftar kerja hari lainnya bisa berarti hari berikutnya atau
seminggu lagi, atau hari yang lain sesuai dengan perencanaan waktu kita. Ini
menjaga seluruh kerjaan yang belum selesai tetap tidak terlupakan. Ketika kita
gagal menyelesaikan suatu kerjaan pada suatu hari, cantumkan panah padanya dan
pada tanggal berikutnya di mana kita
menambahkan kerjaan itu.
Contoh: à 1/3 C2 merapikan berkas-berkas. Ini berarti kerjaan ‘merapikan berkas-berkas’ kita pindah pada tanggal 1 Maret dengan prioritas C2.
Contoh: à 1/3 C2 merapikan berkas-berkas. Ini berarti kerjaan ‘merapikan berkas-berkas’ kita pindah pada tanggal 1 Maret dengan prioritas C2.
Dengan
memindahkan kerjaan-kerjaan tertentu, sadarilah bahwa prioritas kerjaan itu pun
dapat berubah. Karena itu, perhitungkan pula prioritas kerjaan-kerjaan yang kita
pindahkan tersebut. Walaupun ‘merapikan berkas-berkas’ bisa jadi kita beri kode
C2 hari ini, tapi dalam beberapa hari, ia dapat naik masuk kategori A atau B.
Jangan berharap diri kita bisa menyelesaikan seluruh item karena mesti ada
item-item yang punya prioritas lebih rendah yang dapat dilaksanakan pada waktu
mendatang.
Di
sisi lain, jika kita menyelesaikan seluruh kerjaan kita hari ini, maka kita
dapat melihat jadwal kerjaan ke depan dan menyelesaikan beberapa kerjaan yang
kita rencanakan untuk kita selesaikan pada hari-hari depan tersebut. Artinya
kerjaan pada hari-hari depan dapat kita selesaikan pada hari tersebut. Dengan
begini, kita dapat menabung waktu, dan
tabungan waktu tersebut suatu hari dapat kita buka sebagai hari istirahat.
Jika
kita memiliki sebuah kalender dengan penjilid spiral, kita dapat menempatkan
daftar kerjaan kita pada penjilid spiral tersebut. kita dapat lebih efektif
jika daftar kerjaan kita terletak nggak jauh-jauh dari kalender harian kita. Jadikan
menambahkan tugas serta janji ke daftar kerja harian kita sebagai kebiasaaan.
Namun, ketika kita memiliki ide cerah untuk menyelesaikan sesuatu, jangan tunda
sesuatu yang harus kita selesaikan tersebut hingga hari sebelum hari
deadlinenya. Kalaupun kita tidak dapat mengerjakannya ketika kita dapat ide
cerah tersebut, kita dapat menuliskan ide cerah tersebut, sehingga jika tiba waktu
untuk menyelesaikannya, kita tinggal menjalankan ide cerah kita tersebut.
2.5 Tips Ringan tapi Penting
Terakhir
kali, ada beberapa tips agar manajemen waktu kita lebih menggigit. Pecahlah
proyek besar menjadi beberapa kerjaan yang dapat diatur yang dapat diselesaikan
dalam suatu jangka waktu. Ini mencegah kita dari terbebani dengan pekerjaan.
Seorang psikolog dan terapis merekomendasikan untuk memulai mengerjakan sebuah kerjaan kecil atau bagian kecil dari suatu kerjaan yang besar. “Hal ini cenderung memotivasi kita untuk meneruskannya karena ini memberimu perasaan penting bahwa daftar kerjaan kita bermanfaat bagi kita.” Katanya. Jangan biarkan acara pembuatan daftar kerja memakan waktu pengerjaan kerjaan itu sendiri! Terlalu banyak waktu untuk mempersiapkan daftar kerjaan kita tanpa beraksi tentu saja merupakan acara buang-buang waktu.
Seorang psikolog dan terapis merekomendasikan untuk memulai mengerjakan sebuah kerjaan kecil atau bagian kecil dari suatu kerjaan yang besar. “Hal ini cenderung memotivasi kita untuk meneruskannya karena ini memberimu perasaan penting bahwa daftar kerjaan kita bermanfaat bagi kita.” Katanya. Jangan biarkan acara pembuatan daftar kerja memakan waktu pengerjaan kerjaan itu sendiri! Terlalu banyak waktu untuk mempersiapkan daftar kerjaan kita tanpa beraksi tentu saja merupakan acara buang-buang waktu.
2.6 Manfaat
Dari Memanajemen Waktu Dengan Baik
Sebuah system manajemen waktu yang
sesuai dengan kebutuhan, dapat membantu kita menyelesaikan pekerjaan dalam
waktu singkat. Apapun prioritasnya, mempelajari cara mengatur hidup dan belajar
akan membantu kita mencapai tujuan hidup kita. Berikut ini adalah jawaban untuk
pertanyaan “Mengapa Saya harus me-manage waktu saya?”
Karena sistem manajemen waktu yang efektif dapat :
- Membantu kita membuat prioritas.
Misalnya bertemu
kekasih yang sudah seminggu tak bertemu atau mengerjakan bahan presentasi atau tugas
yang akan dikumpul besok atau juga yang lain sebagainya.
- Mengurangi kecenderungan untuk menunda.
Biasanya hal
yang satu ini yang membuat manusia-manusia di dunia ini susah sekali untuk
sukses. Saya pribadi merupakan penderita akut penyakit ini. Sistem manajemen
waktu adalah obatnya.
- Membantu kita menghindari “tabrakan waktu”.
Dengan
menulis semua aktivitas, tugas, janji, pesan dan pengingat kita hanya disatu
tempat, akan membantu kita memastikan bahwa dua atau tiga kegiatan tidak
dilaksanakan pada waktu yang bersamaan. Jika terjadi tabrakan waktu, kita akan
mengetahui sejak awal dan memungkinkan untuk mengatur kembali jadwal kita.
- Memberi kita kebebasan dan kendali.
Manajemen
waktu tidak akan membatasi ruang gerak seseorang. Sebuah kendali terhadap
bagian dari hari kita, memungkinkan kita untuk menjadi fleksibel pada hari-hari
berikutnya.
- Membantu kita menghindari perasaan bersalah.
Kita akan belajar dengan nyaman jika
kita menyediakan waktu tertentu untuk melakukannya. Tanpa sebuah rencana untuk
mengerjakan tugas kita saat ini, kita mungkin merasa “kepala kita terbebani”.
Bahkan juga ketika kita tidak sedang mengerjakan tugas tersebut.
- Kita bisa hidup dengan seimbang dan selaras.
Kita tahu kapan
harus sekolah, belajar, bekerja, bantu ortu, bahkan dakwah yang juga kewajiban
tiap individu muslim. Sehingga kita tidak merasa khawatir terhadap jadwal yang
tidak menentu.
7.
Kita dapat merencanakan tujuan or cita-cita yang dikehendaki.
Dengan terampil
mengatur waktu, tidak ada cita-cita ataupun tujuan yang tidak mungkin
tercapai selain ditunjang dengan ikhtiar/usaha dan doa. Karena segala
sesuatunya telah kita siapkan dengan matang sebelumnya. Sehingga kita sendiri
dapat merasa yakin atas tujuan yang akan kita peroleh.
8.
Selalu termotivasi untuk mencapai tujuan dan cita-cita.
Dengan kita
mengatur waktu dengan baik, kita akan selalu termotivasi ataupun semangat dalam
mencapai tujuan kita karena ketika kita melakukan pengaturan waktu kita, kita
akan selalu berharap agar mendapatkan hasil yang memuaskan atas apa yang telah
kita lakukan selama ini.
9.
Kita bisa lebih produktif.
Hal ini dapat
terjadi karena ketika kita menggunakan manajemen waktu kita akan merasa betapa
nikmat dan ringannya segala sesuatu itu untuk dilakukan karena kita memiliki
waktu yang teratur dalam melakukan sesuatu. Sehingga kita akan tahu ruginya
menyia-nyiakan waktu dan kita akan lebih percaya diri serta lebih kreatif.
- Membantu mengevaluasi kemajuan kita.
Jika kita
menyadari bahwa kita dapat membaca 75 halaman perminggu, sedangkan pada minggu
ini kita hanya membaca 60 halaman, maka kita tidak memerlukan kalkulator untuk
mengetahui bahwa kita memang tertinggal pada minggu ini. Dan dengan begitu kita
akan tau, ‘sedang dalam posisi apa saya ini?’ artinya dibutuhkan sedikit waktu
untuk mengejar ketertinggalan itu. Dan keuntungan buat kita, kita dapat
langsung menyadarinya, dan segera bertindak.
Untuk itu, Tidak ada ruginya untuk me-manage waktu
kita, serasa dunia digenggaman tangan kita. Jangan biarkan hidup kita seperti
air, sangatlah beruntung bila air itu jatuh kesamudra, terangkat keatas menjadi
awan dan jatuh lagi kesungai atau pegunungan dan kembali ke samudra, tapi
sungguh malang jika air itu jatuh kedalam got. Gelap, bau, dan tak pernah terangkat
keluar dari sana.Lebih baik menentukan jalan cerita hidup dari pada menunggu
yang tidak jelas.
BAB III : METODOLOGI
PENELITIAN
Beberapa metode yang penulis
gunakan dalam penulisan karya ilmiah ini adalah sebagai berikut :
3.1
Metode Dalam Pengumpulan Data
- Riset Lapangan, yaitu metode yang penulis gunakan dengan cara meninjau secara langsung ke lapangan untuk melihat serta memahami kenyataan yang sesungguhnya pada objek penelitian.
- Riset Perpustakaan, yaitu metode yang penulis gunakan dengan cara mencari, membaca, serta memahami berbagai literature buku yang erat kaitannya dengan masalah yang di bahas. Adapun perpustakaan yang telah dikunjungi serta di kutip penggalan isi bukunya adalah perpustakaan MAN 2 Model Medan, perpustakaan di sebuah organisasi di Dusun X Medan Estate, dan perpustakaan daerah.
- Riset Website Internet, yaitu metode yang penulis gunakan dalam mengumpulkan data dengan cara menjelajahi berbagai website Internet dengan situs yang sesuai dengan masalah yang sedang dibahas dalam karya ilmiah ini.
- Riset Pengangketan, yaitu metode yang penulis gunakan dalam pengumpulan data dengan cara penyebaran angket mengenai masalah terkait dengan tujuan untuk mengetahui berapa besar masyarakat yang meggunakan manajemen waktu dan berapa besar pro dan kontra masyarakat terhadap pemanajemenan waktu. Penyebaran angket dilakukan pada 24 April 2009. Angket dibagikan kepada para penghimpun sebuah organisasi di perkampungan Dusun X Medan Estate. Sampel yang diambil adalah sebanyak 15 orang, dengan 6 pertanyaan yang terdiri dari 5 pertanyaan pilihan dan 1 pertanyaan isian.
- Riset Percobaan, yaitu metode dalam penulisan karya ilmiah dengan cara mencoba secara langsung penggunaan manajemen waktu dengan tujuan untuk mengetahui hasil yang didapat dari pemanajemenan waktu itu sendiri. Metode ini dilakukan dengan 2 percobaan yang menjadi perbandingan di antaranya.Kedua percobaan tersebut sama-sama dilakukan dengan cara yang telah tertera di atas. Pada percobaan I, dilakukan dengan keinginan yang sungguh-sungguh dan konsentrasi yang sungguh-sungguh pula. Sedangkan pada percobaan II, dilakukan dengan tidak sungguh-sungguh atau hanya sekedar mencoba.
3.2
Metode Dalam Menganalisa
- Metode Deduktif, yaitu metode mengumpulkan bahan-bahan terkait masalah yang akan dibahas dalam karya ilmiah ini, kemudian menarik kesimpulan yang bersifat dari yang umum dibawa yang khusus.
- Metode Induktif, yaitu metode membahas suatu masalah yang kemudian dikembangkan dengan dalil-dalil serta bukti-bukti yang ada, lalu menarik kesimpulan yang bersifat dari yang khusus dibawa yang umum.
3.3
Metode Dalam Perhitungan Persentase
Data yang diperoleh dari angket
dikumpulkan dan ditulis dalam bentuk persentase. Adapun cara yang penulis
gunakan dalam menghitung persentase sample dari pengumpulan data dengan angket
adalah sebagai berikut :
|
Keterangan :
X = jumlah sample yang memilih

BAB IV : HASIL DAN
PEMBAHASAN
4.1
Hasil Penelitian
Setelah dilakukan uji angket dan
percobaan mengenai masalah penelitian terkait, maka didapat data sebagai
berikut :
- Dari penelitian melalui data angket, telah diperoleh bahwa masih banyaknya di antara kita yang belum dapat menggunakan waktunya dengan baik. Hal ini terlihat dari data angket yang menunjukkan bahwa hanya sekitar 13,33% dari sample yang menggunakan waktunya dengan baik karena dapat mengatur waktu tersebut dengan menggunakan pemanajemen waktu seperti yang telah tertera sebelumnya, 20,00% dari sample yang menggunakan waktunya dengan cukup baik, dan 66,67% dari sample menunjukkan bahwa mereka benar-benar tidak menggunakan waktu yang mereka punya dengan baik.
- Dari penelitian yang dilakukan melalui pengumpulan data dengan angket, maka dapat diperoleh bahwa mayoritas sample pengisian angket (86,67%) menyatakan bahwa manajemen waktu merupakan salah satu sarana dalam mencapai kesuksesan serta membantu kita dalam menyelesaikan tugas-tugas ataupun kegiatan kita sehari-hari. Dan 13,33% sample menyatakan bahwa manajemen waktu sangatlah membatasi gerak kehidupan kita atau degan kata lain tidak menyetujui dalam penggunaan manajemen waktu.
- Pada percobaan I, dapat diperoleh bahwa percobaan I yang telah dilakukan mendapatkan hasil yang memuaskan dan mendapatkan manfaat yang telah tertera di atas. Walaupun tidak semua manfaat dapt diperoleh, namun setidaknya telah menunjukkan suatu keberhasilan.
- Pada percobaan II, menunjukkan bahwa hasil yang didapat sangatlah tidak baik, menimbulkan stress ataupun yang sejenis itu. Karena orang yang tidak mampu mengatur waktunya sendiri tidak akan mampu mencapai sesuatu yang baik pula serta telah menyia-nyikan kesmpatan dalam menapak suatu kesuksesan.
- Dari penelitian melalui kedu percobaan ini, dapat diperoleh bahwa memang dalam memulai sesuatu yang baik itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Tergantung pada diri kita sendiri yang benar-benar memiliki kemauan atau hanya sekedar mencoba, bosan lalu mengabaikannya. Dengan adanya azzam ( keinginan yang kuat ), maka kita akan mampu untuk melakukan sesuatu. Orang yang tidak mampu mengelola waktu dengan baik akan menciptakan ‘stress’ yang tidak perlu, mendapatkan hasil yang kurang optimal dan mengahancurkan kesempatan untuk sukses. Sedangkan mereka yang mengelola waktu dengan efektif bekerja dengan lebih ’cerdik’ akan membantu meningkatkan hasil dan merupakan asset yang bernilai untuk umat. Percobaan yang telah dilakukan menunjukkan bahwa cara yang tertera insyaAllah sangat manjur untuk mencapai kesuksesan.
4.2 Pembahasan
Waktu adalah modal utama dalam hidup
kita. Maka berbahagialah siapapun yang pandai mengatur dan memanfaatkan waktu
sehingga tidak berlalu sia-sia” (KH. Abdullah Gymnastiar). Al-waqtu kassaif (Waktu adalah pedang). Layaknya pedang ia bisa bermata dua
, apakah untuk kebaikan ataukah untuk
keburukan. Al-waqtu huwal hayat (Waktu adalah
kehidupan itu sendiri). Menyia-nyiakan waktu berarti menyia-nyiakan kehidupan
itu sendiri. Sebaliknya bila kita menginginkan kehidupan bernilai ibadah maka
tak ada pilihan lain selain mewarnai dan mengisi waktu dengan ibadah.
Manajemen
waktu adalah keterampilan mengatur waktu agar berhasil mencapai cita-cita atau
tujuan hidup positif yang dikehendaki. Dalam teori manajemen, proses manajemen tidak terlepas
dari istilah POACE (Planning, Organizing, Actuating, Controlling,
Evaluating.
- Planning : sebelum kita membuat langkah-langkah dalam manajemen waktu, sebaiknya kita harus mempunyai rencana hidup. Misalnya kita harus punya rencana 10 tahun kedepan, 5 tahun kedepan, 3 tahun kedepan, 1 tahun kedepan, 1 bulan kedepan sampai 1 minggu kedepan.
Dalam membuat perencanaan, sebaiknya
kita harus dapat membuat perencanaan yang SMART (artinya pintar, cerdas,dst).
SMART juga merupakan sebuah singkatan dari (Spesific, Measurable, Action
related, Realistic, dan Time based).
1.
Spesific, kita
harus dapat membuat perencanaan dengan jelas, misal 10 tahun kedepan saya akan
menjadi guru Matematika di sebuah sekolah terfavorit.
2.
Measurable:
artinya rencana yang telah kita buat itu harus terukur, punya parameter
keberhasilan untuk menuju ke rencana tersebut. Misalnya menjadi guru Matematika
di sebuah sekolah. Kita perlu memiliki dokumen mengenai peningkatan cita-cita
kita.
3.
Action Related:
adalah kita perlu menentukan sejumlah langkah yang berurutan semakin dekat
dengan pencapaian sasaran kita. Misalnya: untuk menjadi guru matematika di
sebuah sekolah terfavorit , kita harus kuliah di UNIMED, UPI Bandung dan
universitas yang ada pendidikan gurunya.
4.
Realistic: kita
dapat mendiskusikan rencana kita dengan orang tua, teman dan guru. Apakah cukup
realistis jika kita menjadi guru? Mungkin kita cocoknya jadi Dokter atau
insinyur. Intinya kita mengetahui dimana potensi kita.
5.
Time-Based:
maksudnya, setiap langkah yang udah kita rencanakan itu perlu mempunyai batasan
waktu yang jelas. Misalnya kapan ikut SPMB, kapan lulus sekolah, kapan daftar
di sebuah sekolah terfavorit sebagai guru.
- Organizing: adalah usaha kita untuk mengatur rencana kita dengan membuat jadwal-jadwal yang cukup jelas. Disediakan juga waktu tidak terduga, khawatir ada kegiatan yang penting dan mendesak. Itulah tugas kita untuk mengaturnya, dan jangan terlalu ketat dalam pengaturan jadwal.
- Actuating: simpelnya kerjakan sekarang juga, jangan pakai di tunda-tunda. Karena kalau ditunda-tunda pasti kerjaannya menumpuk numpuk dan membuat kita sulit untuk menyelesaikannya.
- Controlling: maksudnya ingat selalu apa yang harus dikerjakan dan apa yang sudah dikerjakan dalam rangka mencapai perencanaan yang telah kita perbuat. Selalu di kontrol atau dilihat perkembangannya. Salah satu kelemahan organisasi adalah sistem kontrol yang kurang.jadi, perhatikan rencana yang sudah di buat. Pantau terus tuh rencana, jangan sampai ada yang melanggar.
- Evaluating: evaluasi pada akhir rencana atau pada tahapannya, kira-kira apa yang salah, dan apa sudah benar tujuannya. Kalau salah, coba tanyakan lagi pada diri kita kenapa hal itu bisa salah. Dan kedepan kita bisa perbaiki lagi.
Dari
keterangan yang telah dilakukan berdasarkan cara yang telah disebutkan
tersebut, maka dilakukan 2 percobaan, dimana dalam percobaan I, manajemen waktu
di uji dengan baik dan sesuai. Sedangkan pada percobaan II, manajemen waktu di
uji dengan tidak sungguh-sungguh. Maka, dari kedua percobaan tersebut, dapat diperoleh
bahwa pada percobaan I mendpatkan hasil ataupun manfaat yang baik sesuai
manfaat yang telah tertera di bab sebelumnya. Sedangkan pada percobaan II,
tidak mendapatkan hasil yang diinginkan karena tidak dilakukan secar optimal.
Adapun manfaat yang tersampaikan
secara singkat yang akan diperoleh dari memanajemen waktu adalah sebagai
berikut :
- Perencanaan Masa Depan
- Menyeinbangkan dan menyelaraskan kehidupan
- Komunikasi – Meningkatkan Hubungan Antar Pribadi
- Berpikir Mencari Peluang Atau Tantangan Baru
- Meraih Manfaat Penyelesaian Kegiatan
Yang Bersifat Jangka Panjang
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Dari data-data
yang telah berhasil dihimpun dan percobaan yang telah penulis lakukan, maka
dapat disimpulkan bahwa :
1. Manajemen Waktu
merupakan suatu proses pribadi dan harus sesuai dengan gaya
& lingkungan hidup kita sendiri, dan untuk merubah kebiasaan itu perlu
komitmen yang kuat.
• Memanfaatkan analisa dan perencanaan
• Mengetahui masalah yang dihadapi
• Menggunakan waktu serta apa konsekuensinya
& lingkungan hidup kita sendiri, dan untuk merubah kebiasaan itu perlu
komitmen yang kuat.
• Memanfaatkan analisa dan perencanaan
• Mengetahui masalah yang dihadapi
• Menggunakan waktu serta apa konsekuensinya
2. Perencaan yang
baik mencakup :
- Menetapkan sasaran.
- Menetapkan sumber daya yang diperlukan.
- Menentukan penanggungjawab.
- Menyusun langkahtindakan.
- Menjadwal langkah tindakan.
- Memilih saat mulai yang memungkinkan pencapaian sasaran sesuai tanggal yang diinginkan.
- Menyiapkan titik-titik pengukuran hasil
& peninjauan kembali
menetapkan prioritas dengan metode abc :
”A” = harus dilakukan
Perintah atasan, permintaan penting dari pelanggan, batas waktu yang mendesak.
”B” = sebaiknya dilakukan
Tidak menyangkut batas waktu kerja yang kritis, pekerjaan yang membantu. Peningkatan kinerja tetapi tidak mutlak perlu.
”C” = baik bila dilakukan
Kategori ini dapat ditunda, dihapuskan atau dijadwalkan pada saat lowong.
- Manfaat yang dapat diperoleh dari memanajemen waktu adalah sebagai berikut :
- Membantu kita membuat prioritas.
- Mengurangi kecenderungan untuk menunda.
- Membantu kita menghindari “tabrakan waktu”.
- Memberi kita kebebasan dan kendali.
- Membantu kita menghindari perasaan bersalah.
- Kita bisa hidup dengan seimbang dan selaras.
- Kita dapat merencanakan tujuan or cita-cita yang dikehendaki.
- Selalu termotivasi untuk mencapai tujuan dan cita-cita.
- Kita bisa lebih produktif.
- Membantu mengevaluasi kemajuan kita.
5.2
Saran
Setelah
melakukan berbagai penelitian dan percobaan, saya sebagai penulis menyarankan :
- Sukses makalah ini adalah jika ada satu-dua hati yang mulai bergerak dan mulai bekerja untuk mencoba memahani makna- makna, lalu secara diam-diam merakit kerja-kerja kecil menjadi sebuah gunung karya.
- Sebaiknya tingkat kesadaran kita dapat lebih meningkat terhadap kurangnya perhatian kita dalam terbuangnya waktu yang singkat ini dengan sia-sia. Sehingga setidaknya kita dapat menghargai sang waktu. Karena sedetik pun waktu berlalu, kita tidak akan dapat untuk mengembalikannya lagi.
- Sebaiknya kita semua mulai dapat memupuk sebuah impian kesuksesan yang moga-moga kiranya dapat kita capai di masa depan dengan menggunakan manajemen waktu ini.
- Kiranya kita tidak hanya mengetahui Karakteristik
Waktu, tetapi dapat meresapi makna yang terkandung di dalamnya sehingga
kita dapat memanfatkan waktu dengan baik. Adapun Karakteristik waktu,
yaitu :
• Waktu Tidak Dapat Diganti
• Waktu Tidak Elastis
• Waktu Tidak Dapat Dibalik
• Waktu Sifatnya Personal. - Sebaiknya timbul kesadaran bahwa
kehidupan dunia hanyalah sementara dan kehidupan akhiratlah yang abadi.
Sehingga, ketika kita memahami bahwa
hidup di dunia ini hanya persinggahan dan pengumpulan bekal untuk
kehidupan abadi, maka kita pasti tidak ingin di perjalanan kita berikutnya
kehabisan bekal. Kita pasti akan berusaha mengumpulkan bekal dengan
berbuat amal sebanyak-banyaknya sesuai dengan apa yang telah diperintahkan
Islam.
DAFTAR PUSTAKA
Aisyah, Dewi.2008. Manfaatkan
Waktu Liburan Sebaik Mungkin.
Rizky. 2008.Remember
The Time.
STUDIA Edisi 227. 17 Januari 2005. Time Will Show You
The Way.
An-Nu’aim,
Muhammad Ibrahim. 2005. Misteri Umur
Panjang. Jakarta: Qisthi Press.
Darwis, Androecia.
2004. Ketika Tahun Berganti.
Jogjakarta: Ar-Ruzz.
Hariyono,
Rudy. 2001. Menapak Jalan Sukses.
Surabaya: Putra Pelajar.
Al-Qardhawi, Yusuf. 2007. Manajemen Waktu.
Matta,
Anis. 2007. Setiap Saat Bersama Allah.
Hans,
Jen. 2007. Personal Development Training.
Syaikhu,
Ahmad. 2007. Yang Muda,yang memimpin.
Jakarta : Buletin Reparasi.
manajemen waktu sangat diperlukan. bahkan untuk melaksanakan keseharian pun, manajemen waktu sangat diperlukan
BalasHapus