BAB I
BASIS DATA
1.1 Defenisi
Data adalah sekumpulan baris
fakta yang mewakili peristiwa yang terjadi pada organisasi atau pada lingkungan
fisik sebelum diolah ke dalam format yang bisa dimengerti dan digunakan
manusia. (Raymon McLeod, Jr ) Data
diambil dari bahasa latin, yang artinya “memberi”. Data adalah fakta yang
diberikan, darimana kenyataan tambahan dapat ditarik menjadi kesimpulan (C.J.
Date). Sedangkan menurut
Kenneth C. Laudon. Jane P. Louden ( 2010) Data yaitu kumpulan fakta-fakta kasar
yang menunjukan kejadian yang terjadi dalam organisasi atau lingkungan
fisik sebelum fakta tersebut diolah dan ditata mejadi bentuk yang
dapatdipahami.
Kaitan ‘data’ dengan ‘Informasi’ sangat erat sehingga pada pembicaraan sehari-hari terkadang kita sering menggunakannya untuk suatu hal serupa walaupun arti sebenarnya berbeda dimana data adalah kumpulan fakta-fakta, belum diolah dan ditata dan belum dapat dipahami oleh pengguna akhir sedangkanInformasi adalah data yang telah diolah sedemikian rupa sehingga memiliki makna tertentu bagi penggunanya.
Kaitan ‘data’ dengan ‘Informasi’ sangat erat sehingga pada pembicaraan sehari-hari terkadang kita sering menggunakannya untuk suatu hal serupa walaupun arti sebenarnya berbeda dimana data adalah kumpulan fakta-fakta, belum diolah dan ditata dan belum dapat dipahami oleh pengguna akhir sedangkanInformasi adalah data yang telah diolah sedemikian rupa sehingga memiliki makna tertentu bagi penggunanya.
Definisi Basis data dapat didefinisikan sebagai berikut :
- Kumpulan file-file yang saling berelasi, relasi tersebut ditunjukkan dengan kunci dari tiap file yang ada untuk digunakan dalam satu lingkup perusahaan, instansi (Kristanto, 1994).
- Kumpulan file data yang terorganisasi, terintegrasi, dan bisa dipakai bersama (C.J Date, 1981)
- Kumpulan rekaman data berbagai tipe yang memiliki relasi satu sama lain (Martin, 1977)
- Sekumpulan data organisasi untuk melayani banyak aplikasi secara efisien dengan memusatkan data dan mengendalikan redundansi data. (Kenneth C. Laudon. Jane P. Louden, 2010
- Kumpulan dari data yang saling terintegrasi satu dengan yang lainnya tersimpan dalam perangkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk bantuan dalam mengoperasikannya ( ICT Database/Data Resources Management, Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis, 2010).
1.2 Sistem Basis Data (Database System)
Sistem Basis Data adalah
system terkomputerisasi yang tujuan utamanya adalah memelihara informasi dan membuat informasi tersebut tersedia
saat dibutuhkan (C.J Date, 1981).
Sedangkan menurut Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis( 2010).Sistem Basis Data (Database system) adalah suatu informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam di dalam suatu instansi.
Sedangkan menurut Dr. Syopiansyah Jaya Putra, M.Sis( 2010).Sistem Basis Data (Database system) adalah suatu informasi yang mengintegrasikan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan membuatnya tersedia untuk beberapa aplikasi yang bermacam-macam di dalam suatu instansi.
Konsep dasar dari basis data
adalah kumpulan dari catatan-catatan, atau potongan dari pengetahuan. Sebuah
basis data memiliki penjelasan terstruktur dari jenis fakta yang tersimpan di
dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Skema menggambarkan obyek yang diwakili
suatu basis data, dan hubungan di antara obyek tersebut. Ada banyak cara untuk
mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur basis data: ini dikenal sebagai
model basis data atau model data.
Istilah basis data mengacu
pada koleksi dari data-data yang saling berhubungan, dan perangkat lunaknya
seharusnya mengacu sebagai sistem manajemen basis data (database management
system/DBMS).
1.3 Jenis Basis Data (Database)
Menurut pengaksesannya, basis data dibedakan
menjadi empat jenis, yaitu :
·
Basis data individual
Basis data individual adalah basis
data yang digunakan oleh perseorangan. Biasanya basis data seperti
ini banyak dijumpai dilingkungan PC. Visual dBASE, Corel Paradox, dan Filemaker
Pro merupakan contoh perangkat lunak yang biasa digunakan untuk mengelola basis
data untuk kepentingan pribadi.
·
Basis data perusahaan
Basis data perusahaan adalah basis
data yang dimaksudkan untuk diakses oleh sejumlah pegawai dalam sebuah
perusahaan dalam sebuah lokasi. Basis data seperti ini disimpan dalam sebuah
server dan para pemakai dapat mengakses dari masing-masing komputer yang
berkedudukan sebagai client.
·
Basis data terdistribusi
Basis data terdistribusi
adalah basis data yang disimpan pada sejumlah komputer yang
terletak pada beberapa lokasi. Model seperti ini banyak digunakan bank yang
memiliki sejumlah cabang di pelbagai kota dan melayani transaksi perbankan yang
bersifat online.
·
Basis data public
Basis data publik adalah basis
data yang dapat diakses oleh siapa saja (publik). Sebagai contoh,
banyak situs web (misalnya yahoo dan about.com) yang menyediakan data yang
bersifat publik dan dapat diambil siapa saja secara gratis. Namun adakalanya
seseorang harus menjadi anggota dan membayar iuran untuk memperoleh data
publik.
BAB II
Sistem
Manajemen Basis Data (Database Management System /DBMS)
2.1 Defenisi
DBMS (Database Management
systems) adalah kumpulan program yang meng-koordinasikan semua kegiatan
yang berhubungan dengan basis data. ( ICT Database/-Data Resources Management, Dr. Syopiansyah Jaya Putra,
M.Sis, 2010).
Sedangkan menurut Asep Herman
Suyanto (2004) Manajemen Sistem Basis Data (Database Management System / DBMS) adalah
perangkat lunak yang didesain untuk membantu dalam hal pemeliharaan dan
utilitas kumpulan data dalam jumlah besar. DBMS dapat menjadi alternative
penggunaan secara khusus untuk aplikasi, semisal penyimpana data dalam fiel
danmenulis kode aplikasi yang spesifik untuk pengaturannya.
Database Management System
(DBMS) atau Sistem Manajemen Basisdata adalah suatu sistem yang terdiri atas
Basis-data dan Perangkat Lunak (Software / program) yang bertujuan untuk
effektivitas dan effisiensi dalam pengelolaan basis data.
Sistem manajemen basis data
(DBMS) terdiri dari perangkat lunak yang dapat mengatur penyimpanan data.
Sehingga memudahkan organisasi untuk memusatkan data, mengelola data secara
efisien dan menyediakan akses data bagi program aplikasi.
Sebuah DBMS mengendalikan
pembuatan, pemeliharaan, dan penggunaan struktur penyimpanan database
organisasi sosial dan pengguna mereka. Hal ini memungkinkan organisasi untuk
menempatkan kontrol organisasi pengembangan database yang luas di tangan
Database Administrator (DBAs) dan spesialis lain. Dalam sistem yang besar,
sebuah DBMS memungkinkan pengguna dan perangkat lunak lain untuk menyimpan dan
mengambil data dalam cara yang terstruktur.
2.2 Perkembangan Database
Management System (DBMS)
Generasi pertama DBMS didesain
oleh Charles Bachman di perusahaan General Electric pada awal tahun 1960,
disebut sebagai penyimpanan data terintegrasi (Integrated Data Store). Dibentuk
dasar untuk model data jaringan yang kemudian distandardisasi oleh Conference
on Data System Languages (CODASYL).
Bachman kemudian menerima ACM
Turing Award (Penghargaan semacam Nobel pada
ilmu komputer) di tahun 1973. Dan
pada akhir 1960, IBM mengembangkan sistem
manajemen informasi (Information
Management System) DBMS. IMS dibentuk
dari representasi data pada kerangka kerja yang disebut dengan model data hirarki. Dalam waktu yang sama,
dikembangkan sistem SABRE sebagai hasil kerjasama antara IBM dengan perusahaan
penerbangan Amerika. Sistem ini memungkinkan user untuk mengakses data yang
sama pada jaringan komputer.
Kemudian pada tahun 1970,
Edgar Codd, di Laboratorium Penelitian di San Jose, mengusulkan model data
relasional. Di tahun 1980, model relasional menjadi paradigma DBMS yang paling
dominan. Bahasa query SQL dikembangkan untuk basis data relasional sebagai bagian dari proyek Sistem R dari IBM.
SQL distandardisasi di akhir tahun
1980, dan SQL-92 diadopsi oleh American National Standards Institute (ANSI) dan International Standards Organization
(ISO). Program yang digunakan untuk
eksekusi bersamaan dalam basis data disebut transaksi.
Pada akhir tahun 1980 dan
permulaan 1990, banyak bidang sistem basis data yang dikembangkan. Penelitian pada bidang basis data meliputi
bahasa query yang powerful, model
data yang lengkap, dan penekanan pada dukungan analisis data yang kompleks dari semua bagian organisasi.
Beberapa vendor memperluas sistemnya dengan
kemampuan penyimpanan tipe data baru semisal image dan text, dan kemampuan query yang kompleks. Sistem
khusus/spesial dikembangkan oleh banyak vendor
untuk membuat data warehouse, mengkonsolidasi data dari beberapa basis data. Pada
tahun 1999, James Gray memenangkan Turing Award untuk kontribusinya pada
manajemen transaksi dalam DBMS.
2.3 Tujuan Database Management
System (DBMS) :
Tujuan utama DBMS adalah untuk
menyediakan tinjauan abstrak dari data bagi user. Jadi sistem menyembunyikan
informasi mengenai bagaimana data disimpan dan dirawat, tetapi data tetap dapat
diambil dengan efisien. Pertimbangan efisien yang digunakan adalah bagaimana
merancang struktur data yang kompleks, tetapi tetap dapat digunakan oleh
pengguna yang masih awam, tanpa mengetahui kompleksitas struktur data. Basis
data menjadi penting karena munculnya beberapa masalah bila tidak menggunakan
data yang terpusat, seperti adanya duplikasi data, hubungan antar data tidak
jelas, organisasi data dan update menjadi rumit. Jadi tujuan dari pengaturan
data dengan menggunakan basis data adalah :
- Menyediakan penyimpanan data
untuk dapat digunakan oleh organisasi saat sekarang dan masa yang akan datang.
- Kemudahan pemasukan data,
sehingga meringankan tugas operator dan menyangkut pula waktu yang diperlukan
oleh pemakai untuk mendapatkan data serta hak-hak yang dimiliki terhadap data
yang ditangani.
- Pengendalian data untuk
setiap siklus agar data selalu up-to-date dan dapat mencerminkan perubahan
spesifik yang terjadi di setiap sistem.
- Pengamanan data terhadap
kemungkinan penambahan, pengubahan, pengerusakan dan gangguan-gangguan lain.
Sedangkan fungsi DBMS adalah :
- Penyimpanan, pengambilan dan
perubahan data
- Katalog yang dapat diakses
pemakai
- Mendukung Transaksi
- Melayani kontrol concurrency
- Melayani recovery
- Melayani autorisasi
- Mendukung komunikasi data
- Melayani integrity
- Melayani data independence
- Melayani utility.
2.4 Manfaat Database Management
System (DBMS)
Manfaat yang diperoleh dari penyusunan database
adalah :
- Mengatasi kerangka
(redundancy) data.
- Menghindari terjadinya
inkonsistensi data.
- Mengatasi kesulitan dalam
mengakses data.
- Menyusun format yang standar
dari sebuah data.
- Penggunaan oleh banyak
pemakai (multiple user).
- Melakukan perlindungan dan
pengamanan data (data security).
- Menyusun integritas dan
independensi data.
2.5 Keunggulan dan Kelemahan
Database Management System (DBMS)
Keunggulan DBMS antara lain :
·
Independensi data
DBMS menyediakan pendekatan yang membuat
perubahan dalam data tidak membuat program harus diubah.
·
Pengaksesan yang
efisien terhadap data
DBMS menyediakan berbagai teknik yang canggih
sehingga penyimpanan dan pengambilan data dilakukan secara efisien.
·
Keamanan dan integritas
data
Karena data dikendalikan oleh DBMS, DBMS dapat
melakukan kendala integritas terhadap data. Segala sesuatu yang tidak sesuai
dengan definisi suatu field dan kekangan yang melekat pada field
akan ditolak. Sebagai contoh, jika field Jenis_Kelamin dinyatakan
berupa P atau W, maka penyimpanan L ke field tersebut dengan
sendirinya akan ditolak oleh DBMS.
·
Administrasi data
Jika sejumlah pemakai berbagi data, pemusatan
administrasi dapat meningkatkan perbaikan yang sangat berarti. Dengan cara
seperti ini, duplikasi atau redudansi data dapat diminimalkan.
·
Akses bersamaan dan
pemulihan terhadap kegagalan
DBMS menyediakan mekanisme sehingga data yang sama
dapat diakses oleh sejumlah orang dalam waktu yang sama. Selain itu, DBMS
melindungi pemakai dari efek kegagalan sistem. Jika terjadi kegagalan sistem,
DBMS dapat mengembalikan data sebagaimana kondisi saat sebelum terjadi
kegagalan.
·
Waktu pengembangan aplikasi
terpendek
DBMS menawarkan banyak fasilitas yang memudahkan
dalam menyusun aplikasi sehingga waktu pengembangan aplikasi dapat diperpendek.
Kelemahan
DBMS antara lain :
·
Memperoleh perangkat lunak yang mahal (teknologi DBMS,
Operation, Conversion, Planning, Risk). DBMS mainframe masih sangat
mahal. DBMS berbasis mikro biayanya mencapai beberapa ratus dolar, dapat
menggambarkan suatu organisasi yang kecil secara berarti
·
Memperoleh
konfigurasi perangkat keras yang besar. DBMS sering memerlukan kapasitas
penyimpanan primer dan sekunder yang lebih besar daripada yang diperlukan oleh
program aplikasi lain. Juga, kemudahan yang dibuat oleh DBMS dalam mengambil
informasi mendorong lebih banyak terminal pemakai yang disertakan dalam
konfigurasi daripada jika sebaliknya.
·
Mempekerjakan
dan mempertahankan staf DBMS memerlukan pengetahuan khusus agar dapat
memanfaatkan kemampuan secara penuh. Pengetahuan khusus ini paling baik
diberikan oleh pengelola database.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar