Salahkah jika
kini aku membiarkan hujan membasahi ladang hati
Yang mulai
mengering karena menunggumu kala senja
Entah berapa kali
kemarau bergulir dengan semi
Tapi baru kali
ini aku menyerah padanya dan membiarkannya masuk
Aku bukan telah
benar-benar melupakan
Percayalah,
aku hanya merasa
tak lagi guna menahan kemarau tetap menyarang di sudut hati
dirimu, pergilah
selamanya jika itu maumu
sungguh aku
takkan lagi menahan
Meski harus
terjerat perih dalam luka lama yang kain mengerang
Cukup sampai di
sini
Biarkan aku
menatap indahnya musim semi yang Tuhan ciptakan untukku
Ini takdirku..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar