Awalnya
nama Een Sukaesih belum dikenal oleh masyarakat, khususnya di kalangan dunia
pendidikan. Tetapi karena dedikasinya di dunia pendidikan, ia menjadi sosok
yang sangat terkenal dan menginspirasi. Een Sukaesih adalah seorang guru di
Kabupaten Sumedang. Hampir 28 tahun Een Sukaesih harus melawan radang sendi
atau rheumatoid arthritis di tubuhnya. Namun dalam keadaan sakit
lumpuh yang dideritanya, ia tetap tegar dan bersemangat mengajari para anak didiknya
dari atas tempat tidur. Semangatnya membangun dunia pendidikan menjadi modal
dasar ia bertahan dari penyakitnya, meski kondisi tubuh Een terus menyusut.
Een
adalah alumnus UPI Bandung strata D3. Ia sempat diterima menjadi CPNS (Calon
Pegawai Negeri Sipil) dan sempat mengajar di sebuah SMP di Cirebon. Namun
karena penyakit yang melumpuhkan tubuhnya itu, kariernya sebagai CPNS pun harus
kandas. Harapan untuk membahagiakan keluarga, sepertinya pun harus punah. Kini
ia hanya bisa berdoa untuk keluarganya, agar Tuhan membalas dengan kebaikan dan
memberikan kesabaran untuk merawatnya hingga akhir hayatnya.
Atas
dedikasi dan pengabdiannya tersebut, pada tanggal 7 Juni 2013, Universitas
Pendidikan Indonesia (dulu IKIP Bandung) tempatnya kuliah pada jurusan Bimbingan
dan Konseling (BK) memberikan penghargaan Anugerah Sepanjang Hayat kepadanya.
Liputan 6 SCTV juga memberikan penghargaan kepadanya pada tiga kategori, yaitu
kategori pendidikan, pengabian kepada masyarakat, dan kemanusiaan. Bahkan kisah
pengabdian Bu Een sampai ke telinga Pak Beye. Bu Een diundang ke Istana Negara
dan diterima oleh Presiden SBY meskipun dalam keadaan berbaring di atas kasur.
Kepada Pak Beye Bu Een berbisik bahwa harta yang ia miliki hanyalah kasih
sayang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar