Selasa, 12 Februari 2013

Keindahan Palsu


Terkadang keindahan tak memberi manfaatnya, saat ia ada namun tak digunakan semestinya. Tapi entahlah apa yang ada di pikiran mereka, orang-orang yang ada sekitar tebing menara, melempar canda mengekor duka. Bahkan aku tak mengerti, sungguh tak mengerti hal yang terbesit tergambar sama, bahkan persis. Perihnya, tak kumiliki sesuatu guna menghapus gambar itu. Meski ia melukiskan keindahan dalam maya, namun tak kuasa menahan perih yang tertinggal setelah memandangnya, perih.

Hingga kini, gambar yang sama masih terlukis sempurna, melekat bagai parasit, tak sedikitpun berniat untuk hengkang. Tertatih-tatih setiap insan yang berada di dekatnya, menahan perih yang terbungkus keindahan. Mereka tertipu akan tampilan luar yang menawan, juga rayuan dari para pengumbar keindahan, mereka pakarnya namun tak mengerti makna sesungguhnya.
Bagaimana mungkin air bercampur dengan minyak. Meski mereka dekat bahkan tampak menyatu, namun sebenarnya lihatlah mereka sama sekali tak menyatu, tak akan pernah. Bahkan keindahan yang terlukis di antara keduanya hanyalah omong kosong belaka. Tak ada yang indah, sama sekali tak ada. Mungkin pemandang tak dapat pisahkan mana keindahan dan mana kepedihan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar