Terima kasih,,
Menemani gelisah yang enggan menepi
Melebur pelan ketegangan tak berujung
Memadamkan resah akan kehilangan
Untuk malam ini
Sebut saja malam perelaan
Sebagai malam perpisahan
Sebelum dia menjadi miliknya
Dan aku milik yang lain
Semoga esok surya hadir
Membawa sinar kebahagiaan
Dalam rupa yang baru
Untuk kita yang berjuang demi sebuah kerelaan..
Kamis, 25 Desember 2014
Senin, 15 Desember 2014
Selamat Tinggal
Ini yang terakhir
Kuukir kata dalam seuntai bait
Meramunya dalam balutan syair
Yang kupersembahkan untukmu
Kuukir kata dalam seuntai bait
Meramunya dalam balutan syair
Yang kupersembahkan untukmu
Akhir Kita
Harus berapa banyak bait lagi
Yang tercipta untukmu
Harus berapa banyak cerita
Mengalir tentang kita
Harus berapa banyak warna
Mewarnai setiap temu sapa
Yang tercipta untukmu
Harus berapa banyak cerita
Mengalir tentang kita
Harus berapa banyak warna
Mewarnai setiap temu sapa
Aku Pergi
Kali ini,,aku benar-benar akan meninggalkan
Bukan hanya secara fisik
Tapi juga perasaan
Relakan aku dengan senyuman
Sebelum ku arungi jalan
Tanpamu..
#kamu
Bukan hanya secara fisik
Tapi juga perasaan
Relakan aku dengan senyuman
Sebelum ku arungi jalan
Tanpamu..
#kamu
Jumat, 05 Desember 2014
Syukur
Ingin rasanya ku jamah
Tempat-tempat kumuh yang menyebar layaknya jamur
Menenggelamkan diriku di dalamnya
Hingga merasakan pedihnya mereka
Hanya satu alasanku
Tak ingin aku tergelimang keangkuhanku
Lupa akibat duniaku
Dan terbuai oleh kenikmatan semu
Berharap muncul rasa syukur yang tulus
Atas apa yang telah Tuhan anugerahi
Segalanya tanpa terkecuali
Hanya itu..
Tempat-tempat kumuh yang menyebar layaknya jamur
Menenggelamkan diriku di dalamnya
Hingga merasakan pedihnya mereka
Hanya satu alasanku
Tak ingin aku tergelimang keangkuhanku
Lupa akibat duniaku
Dan terbuai oleh kenikmatan semu
Berharap muncul rasa syukur yang tulus
Atas apa yang telah Tuhan anugerahi
Segalanya tanpa terkecuali
Hanya itu..
Rabu, 03 Desember 2014
Hentikan!!
Bukan rasa kita yang salah
Tetapi waktu yang tidak tepat
Atau juga takdir yang tidak berpihak
Maka tiada guna terus mempertahankan
Hanya akan saling menyakiti
Berhentilah,,kumohon berhenti..
Tetapi waktu yang tidak tepat
Atau juga takdir yang tidak berpihak
Maka tiada guna terus mempertahankan
Hanya akan saling menyakiti
Berhentilah,,kumohon berhenti..
Senin, 01 Desember 2014
Kau Kembali
Kau ingatkan lagi
Rasa yang tak seharusnya ada
Kau bisikkan kembali
Bahwa kita pernah bersama
Rasa yang tak seharusnya ada
Kau bisikkan kembali
Bahwa kita pernah bersama
Rabu, 26 November 2014
Ada Apa??
Ada apa denganmu hari ini
Adakah rindu begitu berkecamuk di hati
Atau sudah terlalu lelah menanti
Hingga kau mengumbar asa kali ini?
Adakah rindu begitu berkecamuk di hati
Atau sudah terlalu lelah menanti
Hingga kau mengumbar asa kali ini?
Senin, 24 November 2014
Ulahmu
Kututup cerita kita
Yang berakhir tanpa akhir
Tapi kau membukanya kembali
Lalu melanjutkannya perlahan
Terkadang kau ulang cerita itu
Hanya agar tak berhenti di situ
Atau juga kau umbar yang samar
Hanya karena tetap acuh diriku
Kau yang paling tahu
Kapan harus menulis atau membaca kisah
Kau yang paling mengerti
Kapan waktunya menarik atau mengulur pena
Sedang aku masih saja duduk termangu
Sesekali mencuri tatap punggungmu
Sebab tak kuasa menatap matamu
Ah, seberapapun kulempar acuh
kau selalu tahu caranya menarik perhatian
Lalu kita tersenyum bersama atas kebodohan
Kebodohan rasa yang sulit dihentikan
Yang berakhir tanpa akhir
Tapi kau membukanya kembali
Lalu melanjutkannya perlahan
Terkadang kau ulang cerita itu
Hanya agar tak berhenti di situ
Atau juga kau umbar yang samar
Hanya karena tetap acuh diriku
Kau yang paling tahu
Kapan harus menulis atau membaca kisah
Kau yang paling mengerti
Kapan waktunya menarik atau mengulur pena
Sedang aku masih saja duduk termangu
Sesekali mencuri tatap punggungmu
Sebab tak kuasa menatap matamu
Ah, seberapapun kulempar acuh
kau selalu tahu caranya menarik perhatian
Lalu kita tersenyum bersama atas kebodohan
Kebodohan rasa yang sulit dihentikan
Rindu Menepi
Jauh tak selamanya ulah jarak
Terpisah juga bukan berarti jauh
Namun selalu saja rindu terselip
Di balik celah diamnya angin
Lalu menerbangkannya kian kemari
Menghasilkan nada-nada merdu
Menyebut namamu
Entah aku terjerumus gila
Atau angin sedang menggoda
Lambat laun nada-nada itu membentuk melodi
Menyebut rinduku tak pernah usang
Menunggu senyummu di persimpangan
Tanpa tahu apakah waktu sedang berjalan
Atau lupa untuk berputar
Sebab kau tak kunjung datang
Memecah rinduku dalam pelukan
Angin bilang kau tak mendengar
Aku jawab kau merasakan
Lalu angin meninggalkan
Mungkin lelah bernyanyi sepi
Atau pergi untuk menyampaikan
Bahwa rinduku kian menepi
Terpisah juga bukan berarti jauh
Namun selalu saja rindu terselip
Di balik celah diamnya angin
Lalu menerbangkannya kian kemari
Menghasilkan nada-nada merdu
Menyebut namamu
Entah aku terjerumus gila
Atau angin sedang menggoda
Lambat laun nada-nada itu membentuk melodi
Menyebut rinduku tak pernah usang
Menunggu senyummu di persimpangan
Tanpa tahu apakah waktu sedang berjalan
Atau lupa untuk berputar
Sebab kau tak kunjung datang
Memecah rinduku dalam pelukan
Angin bilang kau tak mendengar
Aku jawab kau merasakan
Lalu angin meninggalkan
Mungkin lelah bernyanyi sepi
Atau pergi untuk menyampaikan
Bahwa rinduku kian menepi
Minggu, 23 November 2014
Simpan Rindumu
Kutatap nanar rindumu
Menyengat amarah semu
Adakah kau terlalu lama menunggu
Bersama dekap rindumu untukku
Jika hari ini aku pergi
Dan esok tak kembali
Jangan lagi menungguku
Hingga kau tabung rindumu itu
Dunia tetap berputar
Hidup juga tetap berlanjut
Begitu juga dengan dirimu
Teruslah melukis warna tanpaku
Jika suatu saat nanti
kita tak sengaja bertatap kembali
Duduklah denganku dan kita bongkar semua
Semoga masih ada tawa di balik cerita lama..
Menyengat amarah semu
Adakah kau terlalu lama menunggu
Bersama dekap rindumu untukku
Jika hari ini aku pergi
Dan esok tak kembali
Jangan lagi menungguku
Hingga kau tabung rindumu itu
Dunia tetap berputar
Hidup juga tetap berlanjut
Begitu juga dengan dirimu
Teruslah melukis warna tanpaku
Jika suatu saat nanti
kita tak sengaja bertatap kembali
Duduklah denganku dan kita bongkar semua
Semoga masih ada tawa di balik cerita lama..
Sabtu, 22 November 2014
Meregang Nyawa II
Apakah kamu pernah sakit? Hmm, tentu saja, pikirku. Tapi, apakah kalian termasuk orang yang suka menyepelekan rasa sakit? Belum tentu, pikirku. Aku termasuk salah satunya, orang yang selalu mengabaikan rasa sakit. Untuk apa? Pikirku. Semakin sakit dimanja, semakin ia merajalela.
Jumat, 21 November 2014
kehidupan setelah Kematian
Sejak aku meregang nyawa kemarin
Mempertaruhkan ambang nafas
yang tengah tersengal tak karuan
Selasa, 28 Oktober 2014
Masih Saja
Setiap kali aku menanam jarak
Yang kutuai adalah kedekatan
Setiap kali kulempar acuh
Yang kembali adalah perhatian
Anggaplah semua ulah ketidaksengajaan
Namun mengapa terus berulang??
Takdirkah atau hanya permainan kehidupan??
Ini membuatku sulit,,sulit melupakan
Ekspresi itu
Jangan pernah memasangnya lagi
Jangan pernah mendekat lagi
Jangan biarkan aku menatapnya
Sungguh tak ingin,,meskipun aku suka..
Yang kutuai adalah kedekatan
Setiap kali kulempar acuh
Yang kembali adalah perhatian
Anggaplah semua ulah ketidaksengajaan
Namun mengapa terus berulang??
Takdirkah atau hanya permainan kehidupan??
Ini membuatku sulit,,sulit melupakan
Ekspresi itu
Jangan pernah memasangnya lagi
Jangan pernah mendekat lagi
Jangan biarkan aku menatapnya
Sungguh tak ingin,,meskipun aku suka..
Senin, 20 Oktober 2014
Mohonku,, Tuhan
Tuhan,,tahuku tak senilai tahuMu
Adilku tak seimbang adilMu
Kuasaku tak sedikitpun kuasaMu
Tapi lemahku benar hanya milikku
Adilku tak seimbang adilMu
Kuasaku tak sedikitpun kuasaMu
Tapi lemahku benar hanya milikku
Jumat, 17 Oktober 2014
Rindu dalam Dekat
Lagi,,
Kesibukan dijadikan alat pamungkas
Menangkis rasa yang kian menggebu
Atau juga meleburkan gejolak keraguan
Jumat, 10 Oktober 2014
Tenanglah kamu
Kamu,,
Yang selalu menjadi penopang
Kala lemah,,kala lelah
Saat duka meluluhlantakkan jiwa di kubangan emosi
Penyejuk kala resah membungkus akal jernih
Yang selalu menjadi penopang
Kala lemah,,kala lelah
Saat duka meluluhlantakkan jiwa di kubangan emosi
Penyejuk kala resah membungkus akal jernih
Selasa, 07 Oktober 2014
Rasa Kita
Ada kalanya kita mencoba saling menanam jarak
Hanya untuk menuai arti rasa yang rumit
Meski harus mengecap pedih yang tak terjelaskan
Kita tetap saja menikmati sakit yang sama
Entah itu rindu atau cemburu
Kamis, 02 Oktober 2014
Apa Kabar Hujan
Apa kabar hujan malam ini?
Pertanyaan itu kembali hadir ketika langit tengah mendung.
Dari kejauhan terdengar sayup-sayup suara yang tengah bercengkrama di antara desir angin sore itu.
Pertanyaan itu kembali hadir ketika langit tengah mendung.
Dari kejauhan terdengar sayup-sayup suara yang tengah bercengkrama di antara desir angin sore itu.
Senin, 29 September 2014
Seumpama Malaikat
Sering kali aku mencoba menjauh
Tapi Tuhan mendekatkan
Tak jarang aku berusaha menepis
Tapi takdir menguatkan
Tapi Tuhan mendekatkan
Tak jarang aku berusaha menepis
Tapi takdir menguatkan
Selasa, 23 September 2014
Ada Apa Dengan Kita??
Kasih,,katakan padaku bahwa semua yang terjadi antara kita adalah sebuah ketidaksengajaan.. Setiap pertemuan,,ucapan,,perbuatan,,gerak gerik,,lirikan,,getaran,,bahkan perpisahan bukan kehendak kita.. Semua terjadi begitu saja,,tanpa sandiwara.. Mungkinkah radar berbicara tanpa permisi?? Atau hati yang semakin tak bisa dipungkiri?? Mengapa setiap kita melangkah saling menjauh malah membuat kita semakin dekat?? Kita bagaikan magnet yang saling merekat meski jarak menghambat.. Selalu ada hal-hal yang membuat kita saling berucap.. Jawab aku kasih,,ada apa dengan kita??
Senin, 22 September 2014
Terima Kasih Teman
Terima kasih untuk kalian yang selalu hadir di saat tak terduga.. Menentramkan hati yang berkecamuk tak tentu arah.. Meskipun itu tanpa sengaja atau tanpa disadari.. Mungkin ini takdir Tuhan yang mempertemukan saya dengan kalian lewat caranya.. Seakan mengirimkan jiwa-jiwa untuk menenangkan.. Entah bagaimana caranya,, kalian hadir di saat saya merasa hidup tak lagi penting.. Atau di saat saya merasa tak memiliki seorangpun sekedar untuk sejenak melupakan penatnya hidup.. Terima kasih untuk senyum yang kalian bagi.. Semoga hubungan baik di antara kita tetap terjalin hingga nafas terakhir.. Maaf tidak menyebutkan satu per satu.. love u all.. 😂
Bisikan Untuk Tuhan
Tuhan,, aku nyaris melawan garis takdir saat rasaku temaram.. Terperosok jauh ke dasar jurang keputusasaan..Tepat saat aku selalu berusaha menengadahkan tangan untuk memohon kekuatan.. Kau menjawabnya dengan melempariku batu ujian,, bertubi-tubi.. Semakin aku menahan,, semakin besar batu itu menimpaku.. Tepat saat aku mencoba tetap tersenyum di balik hati yang mengikis tangis.. Adakah Kau ingin mengajariku cara menghirup nafas kesabaran?? Saat dadaku sudah tersengal nyaris membunuh keimanan??
Minggu, 21 September 2014
AMBISI
Ingin rasanya ku kubur hasrat memiliki
Ambisi yang seakan mencekik leher hingga retak
Mengoyak masa silam,,merenggut masa kini dan menenggelamkan masa depan bersamaan
Terbuat dari apa ia hingga begitu kejam??
Menyeduhkan harapan lalu merampasnya seketika
Tanpa basa basi
Tanpa durasi
Tanpa ekspresi
Mungkin ia serupa setan tak berhati
Atau iblis-iblis jalanan penguras ambisi
Menjadikan harapan hanyalah bayang angan tak terjamah ruang mimpi
Untuk apa terus terobsesi??
Jika hanya untuk menyakiti??
Aku muak hidup penuh ambisi
Jika akhirnya harus mati tiada arti..
Ambisi yang seakan mencekik leher hingga retak
Mengoyak masa silam,,merenggut masa kini dan menenggelamkan masa depan bersamaan
Terbuat dari apa ia hingga begitu kejam??
Menyeduhkan harapan lalu merampasnya seketika
Tanpa basa basi
Tanpa durasi
Tanpa ekspresi
Mungkin ia serupa setan tak berhati
Atau iblis-iblis jalanan penguras ambisi
Menjadikan harapan hanyalah bayang angan tak terjamah ruang mimpi
Untuk apa terus terobsesi??
Jika hanya untuk menyakiti??
Aku muak hidup penuh ambisi
Jika akhirnya harus mati tiada arti..
Rabu, 17 September 2014
Pesan untuk Tuhan
Tuhan,, saat ragaku tak lagi mampu menopang jiwa yang resah,, bersediakah Kau membantuku menopangnya?? Atau bersediakah Kau mengambilnya lebih awal?? Mungkin itu akan lebih baik sebelum aku benar- benar melawan garis takdir.. Sebab jiwaku temaram oleh kehidupan yang sama sekali tak kumengerti..
Selasa, 16 September 2014
Takdir Memainkan Peran
Sudah saatnya aku mengikuti takdir
Sebab tak jua rasaku menyingkir
Meski jarak semampunya ku ukir
Harapan tak lagi mengulum getir
Sebab tak jua rasaku menyingkir
Meski jarak semampunya ku ukir
Harapan tak lagi mengulum getir
Minggu, 14 September 2014
Lirik Lagu Judika - Sampai Kau Jadi Milikku
Kau tau sejak pertama bertemu
Terbayang senyum indah di matamu
Kau berikan tatapan cinta untukku
Jatuh cinta, ku jatuh cinta
Detak Melodi
Malam sudah menyelip dikelarutan
Lantas aku masih saja terjaga di dekap keheningan
Menikmati setiap detak jantungku yang kian kencang
Mengiramakan melodi cinta yang kau sematkan
Lantas aku masih saja terjaga di dekap keheningan
Menikmati setiap detak jantungku yang kian kencang
Mengiramakan melodi cinta yang kau sematkan
Menuju Hatimu
Aku seperti kapas yang melayang dihembus angin
Menerobos setiap terpaan di setiap helaan
Jika nanti aku berhenti di pintu hatimu
Mampukah kau membuka pintu itu untukku??
Mendekapku erat dan membawaku bersarang di dalamnya??
Sebab jika kau sedikit saja lalaikan waktu
Angin akan membawaku kembali terbang bersama kenangan
Meninggalkanmu jauh tanpa tahu cara kembali
Menerobos setiap terpaan di setiap helaan
Jika nanti aku berhenti di pintu hatimu
Mampukah kau membuka pintu itu untukku??
Mendekapku erat dan membawaku bersarang di dalamnya??
Sebab jika kau sedikit saja lalaikan waktu
Angin akan membawaku kembali terbang bersama kenangan
Meninggalkanmu jauh tanpa tahu cara kembali
Jumat, 12 September 2014
Bisikan untuk Hujan
Hujan,,adakah sedang bersembunyi setelah gemuruh semalam?? Ataukah sedang meratap di balik awan?? Keluarlah,, jangan sembunyikan sedihmu jika memang benar.. Jangan pula simpan sendiri bahagiamu jika memang demikian.. Berbagilah denganku.. Menyerinailah sekencang-kencangnya.. Peluk erat rinduku dengan deras tetesmu.. Tunjukkan pada seantreo bahwa kita punya rasa yang sama.. Kita menyatu dalam jerit tangis dan tawa.. Melukis warna setelah meredam rasa.. Acuhkan saja mereka yang menganggap kita gila.. Jangan pernah pikirkan selain tentang kita.. Genggam erat hatiku dan berderailah.. Akan ku resapi setiap tetesmu sepenuh jiwa.. Hujan,, keluarlah.....
Pahami Hati
Ketika hati sudah tidak dapat dikendalikan,,rasanya seperti ada sesuatu yang menyesakkan dada..Menekannya sangat dalam,,hingga untuk bernafas saja sulit.. Bagaimana mungkin kita tidak bisa mengontrolnya?? Padahal ia masih bagian tubuh kita.. Meskipun hanya sebahagian kecil,,namun perannya luar biasa besar..
Minggu, 07 September 2014
wahai Hati
Wahai hati,, mengapa selalu berbolak balik?? Jika suka,,tetaplah suka selamanya.. Begitupun jika merasa tidak suka.. Tidak bisakah??
Rasa Itu
Segalanya masih sama
Jika percaya masih ada
Sekedar diam juga tak apa
Asal hati menopang rasa
Jika percaya masih ada
Sekedar diam juga tak apa
Asal hati menopang rasa
Kelam
Kala jejak tak lagi bermuara
Kemana kutuju kaki melangkah
Atau sekedar tempat hati bersandar
Mungkin hanya dinding-dinding bisu
Atau angin yang menyapa kasar
Menguapkan ambisi menjadi abu
Bahkan angan hanya bayang semu
Ini hidup atau mati
Tak menjadi peduli
Semuanya sama,,kelam..
Kemana kutuju kaki melangkah
Atau sekedar tempat hati bersandar
Mungkin hanya dinding-dinding bisu
Atau angin yang menyapa kasar
Menguapkan ambisi menjadi abu
Bahkan angan hanya bayang semu
Ini hidup atau mati
Tak menjadi peduli
Semuanya sama,,kelam..
Minggu, 02 Maret 2014
Mungkin Usai
Cerita kita telah
usai
Bukan saat ini,
tapi sejak lama
Saat kita mulai
mengulum kata
Oleh sebab yang
tak pasti
Kamu
Lama kita
berdiam tanpa sapa. Sadarkah?? Lamat-lamat aku mulai berpikir tentang itu.
Adakah kamu sedang sibuk? “Hmm,, bisa jadi,” pikirku. Entah apa kabarmu di
sana. Adakah kamu baik-baik saja? “Hmm,, semoga saja,” harapku.
Rabu, 26 Februari 2014
Ketidaksengajaan
Lama aku terdiam
Di balik rintik
hujan
Meresapi makna
persahabatan
Antara kau dan
aku
Tanya Tak Terjawab
Menuai tanya juga
percuma
Bagaimana tidak
Aku masih saja
tak temukan jawaban
Meski tanyaku
masih serupa kemarin
Kebisuan ini
mengundang kegelisahan
Haruskah aku
temukan jawaban sendiri
Mengais apa yang
sama sekali tak ku mengerti
Haruskah begitu?
Jawab aku?
Jawab aku?
Maaf Tanpa Meminta
Jiwa tak tentram
berkabut kelam
Menanti kepingan
maaf yang terucap tanpa permintaan
Mungkinkah angin
memberi kabar
Bahwa aku selalu
menanti tanpa dapat berbuat
Terlalu keluh
lidah ini untuk meminta
Namun hati selalu
meronta
Apa yang harus
aku lalukan kini
Aku sungguh tak
berdaya
Jiwaku serasa
mati rasa oleh luka.
Spasi
Seindah apapun huruf terukir, dapatkah ia bermakna
apabila tak ada jeda? Dapatkah ia dimengerti jika tak ada spasi?
Bukankah kita baru bisa bergerak jika ada jarak? Dan
saling menyayangi bila ada ruang? Kasih sayang akan membawa dua orang semakin berdekatan,
tapi ia tak ingin mencekik, jadi ulurlah tali itu.
Nafas akan melega dengan sepasang paru-paru yang tak
dibagi. Darah mengalir deras dengan jantung yang tidak dipakai dua kali. Jiwa
tidaklah dibelah, tapi bersua dengan jiwa lain yang searah. Jadi, jangan
lumpuhkan aku dengan mengatasnamakan kasih sayang.
Maka berkelana dengan rapat tapi tak dibebat. Janganlah
saling membendung apabila tak ingin tersandung.
Pegang tanganku, tapi jangan terlalu erat, karena aku
ingin seiring dan bukan digiring.
(Filosofi Kopi- Dee)
Sketsa Cinta
Judul : Love Story
Penerbit : Perdana Publishing
Cetakan : Pertama, Juli 2013
Penulis : Lana Molen, Sari Wijaya, Nurie Syauqie,
dkk
Tebal : 250 halaman
Een Sukaesih, Sang Guru Penginspirasi
Awalnya
nama Een Sukaesih belum dikenal oleh masyarakat, khususnya di kalangan dunia
pendidikan. Tetapi karena dedikasinya di dunia pendidikan, ia menjadi sosok
yang sangat terkenal dan menginspirasi. Een Sukaesih adalah seorang guru di
Kabupaten Sumedang. Hampir 28 tahun Een Sukaesih harus melawan radang sendi
atau rheumatoid arthritis di tubuhnya. Namun dalam keadaan sakit
lumpuh yang dideritanya, ia tetap tegar dan bersemangat mengajari para anak didiknya
dari atas tempat tidur. Semangatnya membangun dunia pendidikan menjadi modal
dasar ia bertahan dari penyakitnya, meski kondisi tubuh Een terus menyusut.
Selasa, 14 Januari 2014
Melupakan Kenangan
Adalah aku
Menghujani diriku dengan
kesibukan
Menjajahnya tanpa ampun
Tak sedikitpun memberi
waktu
Barang sejenak melepas
lelah
Tidak, takkan mampu aku
berdiam
Barang sedikitpun
Takkan membiarkan
pikiranku melayang
Tak tau arah tujuan
Sebab tak ingin aku
menyinggahi kenangan
Meski lelah nyaris
menghentikan nafas
Takkan berhenti aku
sebelum datang ketenangn
Jiwaku resah akan
kenangan
Hingga kesibukan jadi
jalan keluar
Demi merenggut satu mimpi
Melupakan kenangan
Bebas Berimajinasi
Masih ingat jelas dalam benakku saat masih duduk di
bangku sekolah. Saat aku menjelma menjadi anak badung bersama kelima temanku. Ya,
teman-teman lain menganggap kami sebuah geng,
gengster,, haha.. karena kedekatan
yang tak pernah diduga, akhirnya kami menamakan perkumpulan kami dengan sebutan
Bahetake. Sebuah singkatan yang
kepanjangannya hanya diketahui oleh kami berenam. Setiap kami memiliki ciri
yang menjadi kekhasan dari masing-masing kami. Buatku, persahabatan kami penuh
warna kebadungan anak remaja. Ya, kami selalu melakukan apa yang ingin kami lakukan
tanpa harus banyak pertimbangan. Kami lakukan dan kami nikmati sensasinya. Ya,
begitulah.
Langganan:
Postingan (Atom)