Kamis, 25 Desember 2014

Malam Terakhir

Terima kasih,,
Menemani gelisah yang enggan menepi
Melebur pelan ketegangan tak berujung
Memadamkan resah akan kehilangan
Untuk malam ini
Sebut saja malam perelaan
Sebagai malam perpisahan
Sebelum dia menjadi miliknya
Dan aku milik yang lain
Semoga esok surya hadir
Membawa sinar kebahagiaan
Dalam rupa yang baru
Untuk kita yang berjuang demi sebuah kerelaan..

Senin, 15 Desember 2014

Selamat Tinggal

Ini yang terakhir
Kuukir kata dalam seuntai bait
Meramunya dalam balutan syair
Yang kupersembahkan untukmu

Tak Seharusnya

Jika kau merasa tersakiti
Aku juga
Jika kau sedang patah hati
Aku pun begitu

Akhir Kita

Harus berapa banyak bait lagi
Yang tercipta untukmu
Harus berapa banyak cerita
Mengalir tentang kita
Harus berapa banyak warna
Mewarnai setiap temu sapa

Aku Pergi

Kali ini,,aku benar-benar akan meninggalkan
Bukan hanya secara fisik
Tapi juga perasaan
Relakan aku dengan senyuman
Sebelum ku arungi jalan
Tanpamu..
#kamu


Jumat, 05 Desember 2014

Syukur

Ingin rasanya ku jamah
Tempat-tempat kumuh yang menyebar layaknya jamur
Menenggelamkan diriku di dalamnya
Hingga merasakan pedihnya mereka
Hanya satu alasanku
Tak ingin aku tergelimang keangkuhanku
Lupa akibat duniaku
Dan terbuai oleh kenikmatan semu
Berharap muncul rasa syukur yang tulus
Atas apa yang telah Tuhan anugerahi
Segalanya tanpa terkecuali
Hanya itu..


Rabu, 03 Desember 2014

Hentikan!!

Bukan rasa kita yang salah
Tetapi waktu yang tidak tepat
Atau juga takdir yang tidak berpihak
Maka tiada guna terus mempertahankan
Hanya akan saling menyakiti
Berhentilah,,kumohon berhenti..


Senin, 01 Desember 2014

Kau Kembali

Kau ingatkan lagi
Rasa yang tak seharusnya ada
Kau bisikkan kembali
Bahwa kita pernah bersama

Rabu, 26 November 2014

Ada Apa??

Ada apa denganmu hari ini
Adakah rindu begitu berkecamuk di hati
Atau sudah terlalu lelah menanti
Hingga kau mengumbar asa kali ini?

Senin, 24 November 2014

Ulahmu

Kututup cerita kita
Yang berakhir tanpa akhir
Tapi kau membukanya kembali
Lalu melanjutkannya perlahan
Terkadang kau ulang cerita itu
Hanya agar tak berhenti di situ
Atau juga kau umbar yang samar
Hanya karena tetap acuh diriku
Kau yang paling tahu
Kapan harus menulis atau membaca kisah
Kau yang paling mengerti
Kapan waktunya menarik atau mengulur pena
Sedang aku masih saja duduk termangu
Sesekali mencuri tatap punggungmu
Sebab tak kuasa menatap matamu
Ah, seberapapun kulempar acuh
kau selalu tahu caranya menarik perhatian
Lalu kita tersenyum bersama atas kebodohan
Kebodohan rasa yang sulit dihentikan

Rindu Menepi

Jauh tak selamanya ulah jarak
Terpisah juga bukan berarti jauh
Namun selalu saja rindu terselip
Di balik celah diamnya angin
Lalu menerbangkannya kian kemari
Menghasilkan nada-nada merdu
Menyebut namamu
Entah aku terjerumus gila
Atau angin sedang menggoda
Lambat laun nada-nada itu membentuk melodi
Menyebut rinduku tak pernah usang
Menunggu senyummu di persimpangan
Tanpa tahu apakah waktu sedang berjalan
Atau lupa untuk berputar
Sebab kau tak kunjung datang
Memecah rinduku dalam pelukan
Angin bilang kau tak mendengar
Aku jawab kau merasakan
Lalu angin meninggalkan
Mungkin lelah bernyanyi sepi
Atau pergi untuk menyampaikan
Bahwa rinduku kian menepi

Minggu, 23 November 2014

Simpan Rindumu

Kutatap nanar rindumu
Menyengat amarah semu
Adakah kau terlalu lama menunggu
Bersama dekap rindumu untukku
Jika hari ini aku pergi
Dan esok tak kembali
Jangan lagi menungguku
Hingga kau tabung rindumu itu
Dunia tetap berputar
Hidup juga tetap berlanjut
Begitu juga dengan dirimu
Teruslah melukis warna tanpaku
Jika suatu saat nanti
kita tak sengaja bertatap kembali
Duduklah denganku dan kita bongkar semua
Semoga masih ada tawa di balik cerita lama..

Sabtu, 22 November 2014

Meregang Nyawa II

Apakah kamu pernah sakit? Hmm, tentu saja, pikirku. Tapi, apakah kalian termasuk orang yang suka menyepelekan rasa sakit? Belum tentu, pikirku. Aku termasuk salah satunya, orang yang selalu mengabaikan rasa sakit. Untuk apa? Pikirku. Semakin sakit dimanja, semakin ia merajalela.

Jumat, 21 November 2014

kehidupan setelah Kematian

Lama waktu telah berputar
Sejak aku meregang nyawa kemarin
Mempertaruhkan ambang nafas
yang tengah tersengal tak karuan

Selasa, 28 Oktober 2014

Masih Saja

Setiap kali aku menanam jarak
Yang kutuai adalah kedekatan
Setiap kali kulempar acuh
Yang kembali adalah perhatian

Anggaplah semua ulah ketidaksengajaan
Namun mengapa terus berulang??
Takdirkah atau hanya permainan kehidupan??
Ini membuatku sulit,,sulit melupakan

Ekspresi itu
Jangan pernah memasangnya lagi
Jangan pernah mendekat lagi
Jangan biarkan aku menatapnya
Sungguh tak ingin,,meskipun aku suka..

Senin, 20 Oktober 2014

Mohonku,, Tuhan

Tuhan,,tahuku tak senilai tahuMu
Adilku tak seimbang adilMu
Kuasaku tak sedikitpun kuasaMu
Tapi lemahku benar hanya milikku

Ku Akhiri

Aku tetaplah aku
Bagaimanapun ulahku
Dan seperti apapun rasaku
Beginilah aku

Jumat, 17 Oktober 2014

Rindu dalam Dekat


Lagi,,
Kesibukan dijadikan alat pamungkas
Menangkis rasa yang kian menggebu
Atau juga meleburkan gejolak keraguan

Jumat, 10 Oktober 2014

Tenanglah kamu

Kamu,,
Yang selalu menjadi penopang
Kala lemah,,kala lelah
Saat duka meluluhlantakkan jiwa di kubangan emosi
Penyejuk kala resah membungkus akal jernih

Selasa, 07 Oktober 2014

Rasa Kita


Ada kalanya kita mencoba saling menanam jarak
Hanya untuk menuai arti rasa yang rumit
Meski harus mengecap pedih yang tak terjelaskan
Kita tetap saja menikmati sakit yang sama
Entah itu rindu atau cemburu

Kamis, 02 Oktober 2014

Apa Kabar Hujan

Apa kabar hujan malam ini?
Pertanyaan itu kembali hadir ketika langit tengah mendung.
Dari kejauhan terdengar sayup-sayup suara yang tengah bercengkrama di antara desir angin sore itu.

Senin, 29 September 2014

Seumpama Malaikat

Sering kali aku mencoba menjauh
Tapi Tuhan mendekatkan
Tak jarang aku berusaha menepis
Tapi takdir menguatkan

Selasa, 23 September 2014

Ada Apa Dengan Kita??

Kasih,,katakan padaku bahwa semua yang terjadi antara kita adalah sebuah ketidaksengajaan.. Setiap pertemuan,,ucapan,,perbuatan,,gerak gerik,,lirikan,,getaran,,bahkan perpisahan bukan kehendak kita.. Semua terjadi begitu saja,,tanpa sandiwara.. Mungkinkah radar berbicara tanpa permisi?? Atau hati yang semakin tak bisa dipungkiri?? Mengapa setiap kita melangkah saling  menjauh malah membuat kita semakin dekat?? Kita bagaikan magnet yang saling merekat meski jarak menghambat.. Selalu ada hal-hal yang membuat kita saling berucap.. Jawab aku kasih,,ada apa dengan kita??

Senin, 22 September 2014

Terima Kasih Teman

Terima kasih untuk kalian yang selalu hadir di saat tak terduga.. Menentramkan hati yang berkecamuk tak tentu arah.. Meskipun itu tanpa sengaja atau tanpa disadari.. Mungkin ini takdir Tuhan yang mempertemukan saya dengan kalian lewat caranya.. Seakan mengirimkan jiwa-jiwa untuk menenangkan.. Entah bagaimana caranya,, kalian hadir di saat saya merasa hidup tak lagi penting.. Atau di saat saya merasa tak memiliki seorangpun sekedar untuk sejenak melupakan penatnya hidup.. Terima kasih untuk senyum yang kalian bagi.. Semoga hubungan baik di antara kita tetap terjalin hingga nafas terakhir..  Maaf tidak menyebutkan satu per satu.. love u all.. 😂

Bisikan Untuk Tuhan

Tuhan,, aku nyaris melawan garis takdir saat rasaku temaram.. Terperosok jauh ke dasar jurang keputusasaan..Tepat saat aku selalu berusaha menengadahkan tangan untuk memohon kekuatan.. Kau menjawabnya dengan melempariku batu ujian,, bertubi-tubi.. Semakin aku menahan,, semakin besar batu itu menimpaku.. Tepat saat aku mencoba tetap tersenyum di balik hati yang mengikis tangis.. Adakah Kau ingin mengajariku cara menghirup nafas kesabaran?? Saat dadaku sudah tersengal nyaris membunuh keimanan??

Minggu, 21 September 2014

AMBISI

Ingin rasanya ku kubur hasrat memiliki
Ambisi yang seakan mencekik leher hingga retak
Mengoyak masa silam,,merenggut masa kini dan menenggelamkan masa depan bersamaan
Terbuat dari apa ia hingga begitu kejam??
Menyeduhkan harapan lalu merampasnya seketika
Tanpa basa basi
Tanpa durasi
Tanpa ekspresi
Mungkin ia serupa setan tak berhati
Atau iblis-iblis jalanan penguras ambisi
Menjadikan harapan hanyalah bayang angan tak terjamah ruang mimpi
Untuk apa terus terobsesi??
Jika hanya untuk menyakiti??
Aku muak hidup penuh ambisi
Jika akhirnya harus mati tiada arti..

Rabu, 17 September 2014

Pesan untuk Tuhan

Tuhan,, saat ragaku tak lagi mampu menopang jiwa yang resah,, bersediakah Kau membantuku menopangnya?? Atau bersediakah Kau mengambilnya lebih awal?? Mungkin itu akan lebih baik sebelum aku benar- benar melawan garis takdir.. Sebab jiwaku temaram oleh kehidupan yang sama sekali tak kumengerti..

Selasa, 16 September 2014

Takdir Memainkan Peran

Sudah saatnya aku mengikuti takdir
Sebab tak jua rasaku menyingkir
Meski jarak semampunya ku ukir
Harapan tak lagi mengulum getir

Minggu, 14 September 2014

Lirik Lagu Judika - Sampai Kau Jadi Milikku




Kau tau sejak pertama bertemu
Terbayang senyum indah di matamu
Kau berikan tatapan cinta untukku
Jatuh cinta, ku jatuh cinta

Detak Melodi

Malam sudah menyelip dikelarutan
Lantas aku masih saja terjaga di dekap keheningan
Menikmati setiap detak jantungku yang kian kencang
Mengiramakan melodi cinta yang kau sematkan

Menuju Hatimu

Aku seperti kapas yang melayang dihembus angin
Menerobos setiap terpaan di setiap helaan
Jika nanti aku berhenti di pintu hatimu
Mampukah kau membuka pintu itu untukku??
Mendekapku erat dan membawaku bersarang di dalamnya??
Sebab jika kau sedikit saja lalaikan waktu
Angin akan membawaku kembali terbang bersama kenangan
Meninggalkanmu jauh tanpa tahu cara kembali

Jumat, 12 September 2014

Bisikan untuk Hujan

Hujan,,adakah sedang bersembunyi setelah gemuruh semalam?? Ataukah sedang meratap di balik awan?? Keluarlah,, jangan sembunyikan sedihmu jika memang benar.. Jangan pula simpan sendiri bahagiamu jika memang demikian.. Berbagilah denganku.. Menyerinailah sekencang-kencangnya.. Peluk erat rinduku dengan deras tetesmu.. Tunjukkan pada seantreo bahwa kita punya rasa yang sama.. Kita menyatu dalam jerit tangis dan tawa.. Melukis warna setelah meredam rasa.. Acuhkan saja mereka yang menganggap kita gila.. Jangan pernah pikirkan selain tentang kita.. Genggam erat hatiku dan berderailah.. Akan ku resapi setiap tetesmu sepenuh jiwa.. Hujan,, keluarlah.....

Pahami Hati

Ketika hati sudah tidak dapat dikendalikan,,rasanya seperti ada sesuatu yang menyesakkan dada..Menekannya sangat dalam,,hingga untuk bernafas saja sulit.. Bagaimana mungkin kita tidak bisa mengontrolnya?? Padahal ia masih bagian tubuh kita.. Meskipun hanya sebahagian kecil,,namun perannya luar biasa besar..

Minggu, 07 September 2014

wahai Hati

Wahai hati,, mengapa selalu berbolak balik?? Jika suka,,tetaplah suka selamanya.. Begitupun jika merasa tidak suka.. Tidak bisakah??

Rasa Itu

Segalanya masih sama
Jika percaya masih ada
Sekedar diam juga tak apa
Asal hati menopang rasa

Kelam

Kala jejak tak lagi bermuara
Kemana kutuju kaki melangkah
Atau sekedar tempat hati bersandar
Mungkin hanya dinding-dinding bisu
Atau angin yang menyapa kasar
Menguapkan ambisi menjadi abu
Bahkan angan hanya bayang semu
Ini hidup atau mati
Tak menjadi peduli
Semuanya sama,,kelam..

Minggu, 02 Maret 2014

Mungkin Usai



Cerita kita telah usai
Bukan saat ini, tapi sejak lama
Saat kita mulai mengulum kata
Oleh sebab yang tak pasti

Kamu



Lama kita berdiam tanpa sapa. Sadarkah?? Lamat-lamat aku mulai berpikir tentang itu. Adakah kamu sedang sibuk? “Hmm,, bisa jadi,” pikirku. Entah apa kabarmu di sana. Adakah kamu baik-baik saja? “Hmm,, semoga saja,” harapku.

Rabu, 26 Februari 2014

Ketidaksengajaan



Lama aku terdiam
Di balik rintik hujan
Meresapi makna persahabatan
Antara kau dan aku

Tanya Tak Terjawab



Menuai tanya juga percuma
Bagaimana tidak
Aku masih saja tak temukan jawaban
Meski tanyaku masih serupa kemarin
Kebisuan ini mengundang kegelisahan
Haruskah aku temukan jawaban sendiri
Mengais apa yang sama sekali tak ku mengerti
Haruskah begitu?
Jawab aku?

Maaf Tanpa Meminta



Jiwa tak tentram berkabut kelam
Menanti kepingan maaf yang terucap tanpa permintaan
Mungkinkah angin memberi kabar
Bahwa aku selalu menanti tanpa dapat berbuat
Terlalu keluh lidah ini untuk meminta
Namun hati selalu meronta
Apa yang harus aku lalukan kini
Aku sungguh tak berdaya
Jiwaku serasa mati rasa oleh luka.

Spasi



Seindah apapun huruf terukir, dapatkah ia bermakna apabila tak ada jeda? Dapatkah ia dimengerti jika tak ada spasi?
Bukankah kita baru bisa bergerak jika ada jarak? Dan saling menyayangi bila ada ruang? Kasih sayang akan membawa dua orang semakin berdekatan, tapi ia tak ingin mencekik, jadi ulurlah tali itu.
Nafas akan melega dengan sepasang paru-paru yang tak dibagi. Darah mengalir deras dengan jantung yang tidak dipakai dua kali. Jiwa tidaklah dibelah, tapi bersua dengan jiwa lain yang searah. Jadi, jangan lumpuhkan aku dengan mengatasnamakan kasih sayang.
Maka berkelana dengan rapat tapi tak dibebat. Janganlah saling membendung apabila tak ingin tersandung.
Pegang tanganku, tapi jangan terlalu erat, karena aku ingin seiring dan bukan digiring.

(Filosofi Kopi- Dee)

Sketsa Cinta



Judul        : Love Story
Penerbit   : Perdana Publishing
Cetakan   : Pertama, Juli 2013
Penulis     : Lana Molen, Sari Wijaya, Nurie Syauqie, dkk
Tebal        : 250 halaman

Een Sukaesih, Sang Guru Penginspirasi



Awalnya nama Een Sukaesih belum dikenal oleh masyarakat, khususnya di kalangan dunia pendidikan. Tetapi karena dedikasinya di dunia pendidikan, ia menjadi sosok yang sangat terkenal dan menginspirasi. Een Sukaesih adalah seorang guru di Kabupaten Sumedang. Hampir 28 tahun Een Sukaesih harus melawan radang sendi atau rheumatoid arthritis di tubuhnya. Namun dalam keadaan sakit lumpuh yang dideritanya, ia tetap tegar dan bersemangat mengajari para anak didiknya dari atas tempat tidur. Semangatnya membangun dunia pendidikan menjadi modal dasar ia bertahan dari penyakitnya, meski kondisi tubuh Een terus menyusut.

Selasa, 14 Januari 2014

Melupakan Kenangan



Adalah aku
Menghujani diriku dengan kesibukan
Menjajahnya tanpa ampun
Tak sedikitpun memberi waktu
Barang sejenak melepas lelah
Tidak, takkan mampu aku berdiam
Barang sedikitpun
Takkan membiarkan pikiranku melayang
Tak tau arah tujuan
Sebab tak ingin aku menyinggahi kenangan
Meski lelah nyaris menghentikan nafas
Takkan berhenti aku sebelum datang ketenangn
Jiwaku resah akan kenangan
Hingga kesibukan jadi jalan keluar
Demi merenggut satu mimpi
Melupakan kenangan

Bebas Berimajinasi



Masih ingat jelas dalam benakku saat masih duduk di bangku sekolah. Saat aku menjelma menjadi anak badung bersama kelima temanku. Ya, teman-teman lain menganggap kami sebuah geng, gengster,, haha.. karena kedekatan yang tak pernah diduga, akhirnya kami menamakan perkumpulan kami dengan sebutan Bahetake. Sebuah singkatan yang kepanjangannya hanya diketahui oleh kami berenam. Setiap kami memiliki ciri yang menjadi kekhasan dari masing-masing kami. Buatku, persahabatan kami penuh warna kebadungan anak remaja. Ya, kami selalu melakukan apa yang ingin kami lakukan tanpa harus banyak pertimbangan. Kami lakukan dan kami nikmati sensasinya. Ya, begitulah.