Senin, 24 November 2014

Ulahmu

Kututup cerita kita
Yang berakhir tanpa akhir
Tapi kau membukanya kembali
Lalu melanjutkannya perlahan
Terkadang kau ulang cerita itu
Hanya agar tak berhenti di situ
Atau juga kau umbar yang samar
Hanya karena tetap acuh diriku
Kau yang paling tahu
Kapan harus menulis atau membaca kisah
Kau yang paling mengerti
Kapan waktunya menarik atau mengulur pena
Sedang aku masih saja duduk termangu
Sesekali mencuri tatap punggungmu
Sebab tak kuasa menatap matamu
Ah, seberapapun kulempar acuh
kau selalu tahu caranya menarik perhatian
Lalu kita tersenyum bersama atas kebodohan
Kebodohan rasa yang sulit dihentikan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar